Beri Pesan Etos Kerja Kepada Generasi Milenial dan Z, Menteri AHY: Bekerja Sungguh-sungguh Tidak Setengah-setengah

TajukPolitik – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan pesan kepada generasi Z dan generasi milenial soal etos kerja.

Pesan tentang etos kerja tersebut disampaikan pada acara halal bihalal di kantor Kementerian ATR/BPN, Selasa, (16/4).

“Generasi milenial dan Z mari kita bekerja sungguh-sungguh dan tidak setengah-setengah,” kata AHY dalam pidato halalbihalal di kantornya, Jakarta Selatan.

AHY mengatakan kerja sungguh-sungguh dan tidak itu sebenarnya sama saja. Sama-sama capek. Maka itu, AHY berpesan agar generasi yang lahir pada tahun 1997 itu untuk bekerja sungguh-sungguh.

Karena biasanya mau kerja 100% dengan kerja 70%-50% capeknya mirip-mirip, tetapi hasilnya beda sekali,” kata dia.

Dia mengatakan perbedaan kerja yang berkualitas dengan kerja yang serba tanggung itu sederhana. Perbedaan itu, kata dia, terletak pada detail. “Sesuatu yang berkualitas dengan yang rata-rata saja, itu terletak pada attention to details,” katanya.

Dia berharap ketika dirinya melakukan koreksi kepada bawahannya tidak dianggap sebagai praktek micromanagement. Micromanagement adalah gaya kepemimpinan yang kerap dianggap buruk karena terlalu menekan bawahan.

AHY mengatakan dirinya tahu bahwa micromanagement akan berakibat buruk. Sementara, perhatian pada detail akan berbuah baik.

“Yang saya sampaikan di sini adalah attention to detail. Dari hal kecil kita bisa melatih diri kita untuk mempersiapkan hal-hal yang besar di situ kuncinya teliti,” kata dia.

“Jangan merasa, ah ini nggak terlalu berarti. Kalau terbangun mental seperti itu kesalahan kecil nggak dikoreksi, nggak diperbaiki, nggak teliti, nanti yang besar-besar akan bablas,” kata dia.

Dia mengibaratkan pekerjaan seperti lari maraton. Menurut dia, seorang pelari tidak akan jatuh oleh batu yang besar. Para atlet justru akan jatuh oleh kerikil.

“Kalau ada batu besar bisa dihindari dari jauh, tapi kerikil-kerikil itu yang membuat kita sering terjatuh dan terpeleset,” katanya.

“Jadi jangan abaikan hal-hal kesalahan-kesalahan kecil administrasi maupun substansi, ini berlaku sekali lagi untuk birokrasi maupun produk-produk legislasi ini yang sering saya sampaikan dalam berbagai kesempatan,” kata dia.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!