Proyek Infrastruktur Bermasalah Serius Era Jokowi, Target Pengoperasian Terancam Molor

proyek infrastruktur bermasalah

TajukPolitik – Pembangunan infrastruktur tidak selalu berjalan mulus. Dalam perjalanannya selalu menghadapi masalah baik aspek teknis, geografis, hingga finansial.

Tidak terkecuali pembangunan infrastruktur yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Imbasnya rencana pengoperasian jadi bergeser dari target yang ditentukan.

Berikut beberapa proyek infrastruktur PSN dibangun dengan target rampung sebelum 2024 namun menghadapi sejumlah masalah serius.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Proyek sepur cepat sepanjang 142,3 km ini mengalami banyak masalah dari rencana pembangunan dari 2016 lalu. Target pengoperasian juga sudah bergeser dari 2019 menjadi 2022, hingga saat ini pada Juni 2023.

Permasalahan yang dialami mulai dari pembebasan lahan pada trase pembangunan hingga kondisi tanah pada tunnel 2, relokasi fasilitas umum. hingga permasalahan pembangunan pada Tunnel 2 yang berada pada wilayah clayshale ekstrem atau tanah lunak.

Selain itu proses pendanaan juga sampai saat ini masih menjadi kendala karena ada cost over run, yang diperkirakan mencapai US$ 1,176 miliar atau setara Rp 16 triliun dari hasil temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Meski sampai saat ini masih menunggu angka resmi pembengkakan yang akan diumumkan oleh Komite Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Adapun untuk menambal kekurangan dana akibat pembengkakan Pemerintah menyuntikkan dana senilai Rp 4,3 triliun untuk proyek ini. Padahal sebelumnya proyek ini berjalan dengan skema business to business (B2B) tanpa APBN.

MRT Jakarta

Kelanjutan proyek salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini juga sempat menghadapi kendala pembangunan. Dimana terjadi gagal tender pada pembangunan fase II Bundaran Hotel Indonesia – Kota Tua.

Tepatnya pada paket pekerjaan CP 202 (Harmoni – Mangga Besar) dan CP 205 railways system and track works Bundaran HI – Kota.

Tapi saat ini paket pekerjaan CP 202 sudah mulai dibangun sejak Juli lalu. Sedangkan untuk paket pekerjaan CP 205 akan bakal dilakukan tender ulang pada 25 Agustus 2022.

Sehingga target penyelesaian MRT juga sedikit bergeser dari rencana awal dimana tersambung penuh dari Bundaran Hotel Indonesia – Kota Tua pada 2027 menjadi 2028.

“Perlu disampaikan target ini tergantung dari pengadaan CP 205 kalau sistem gak masuk ini bisa bergeser. Bahkan ini memang pada tahap tendering, nanti kita sampaikan lagi. setelah mereka semua on board kita mau lakukan percepatan dan memang tidak mudah untuk mengejar target itu,” kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim dalam Forum Jurnalis, Selasa (20/9/2022).

Selain itu MRT juga mengalami kendala pembengkakan biaya menjadi Rp 25,3 triliun dari Rp 22,6 triliun. yang disebabkan perbedaan perubahan rencana pembangunan, kenaikan harga material hingga kelangkaan material semikonduktor.

LRT Jabodebek

Satu lagi proyek kereta ringan layang yang ditunggu warga Jakarta, juga molor dari target. Dimana targetnya rampung pada 2019 lalu, bergeser pada 2021, 2022, hingga saat ini bergeser pada Juli 2023.

“Nanti beroperasi komersial pada bulan Juli (2023) untuk seluruh Jalur, langsung GOA 3,” kata Entus saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (13/9/2022).

Mundurnya pengoperasian LRT saat ini disebabkan sistem GoA3 atau automasi yang membuat kereta ini beroperasi tanpa masinis. Dimana aspek keselamatan perlu dijamin sehingga diperlukan review dari banyak pihak.

Selain itu ada permasalahan pembangunan depo di Bekasi Timur, dimana adanya keterlambatan pembebasan lahan.

Dengan adanya keterlambatan ini menyebabkan dana pembangunan proyek membengkak sebanyak Rp 2,6 triliun, sehingga total investasi LRT menjadi Rp 32,5 triliun dari Rp 29,9 triliun.

Proyek Tol Semarang-Demak

Tol sepanjang 27 kilometer ini menghadapi kendala kondisi tanah musnah. Pasalnya daratan yang menjadi trase tol tertutup oleh air laut sehingga menyerupai fenomena Atlantis.

Fenomena ini terjadi pada trase seksi 1 dari Semarang-Sayung, yang membuat tol ini baru bisa beroperasi penuh pada 2024. Sedangkan pada seksi 2 Sayung-Demak ditargetkan kelar pada November mendatang.

Akibat ‘fenomena Atlantis’ ini, proses perhitungan dan pembebasan lahan menjadi kendala, sebab lahan itu sebelumnya dimiliki oleh sejumlah pihak namun kini sudah terendam air laut.

Saat ini pemerintah juga tengah melakukan percepatan untuk memperkuat payung hukum pembebasan lahan tanah musnah.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!