Keluarga Brigadir J Minta Brigjen Hendra Kurniawan Dicopot dari Karo Pamintal: Mengintimidasi Orang Berduka

brigjen hendra kurniawan

TajukPolitik – Pihak keluarga Brigpol Yosua Hutabarat melalui kuasa hukumnya Kamaruddin Simanjuntak meminta agar Brigjen Hendra Kurniawan dicopot dari jabatannya sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri.

Tak hanya Karo Paminal, Kamaruddin juga meminta agar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto juga dicopot.

“Karena Kapolres Jaksel itu bekerja tidak sesuai prosedur untuk mengungkap perkara tindak pidana. Dan sampai sekarang belum ada tersangkanya, olah TKP tidak melibatkan Inafis, dan tidak memasang police line. Dan terkesan dia ikut merekayasa cerita-cerita yang berkembang itu,” kata Kamaruddin kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/7).

Sementara Brigjen Hendra Kurniawan, kata Kamaruddin, diduga melakukan intervensi kepada pihak keluarga. Sebagaimana kesaksian Hendra melarang keluarga Brigpol Yosua untuk membuka peti jenazah hingga melarang foto dan memvideokan.

“Tidak berperilaku sopan kepada kami, datang ke kami sebagai Karopaminal di Jambi dan terkesan intimidasi keluarga alamarhum dan memojokan keluarga sampai memerintah untuk tidak boleh memfoto, tidak boleh merekam, tidak boleh pegang HP, masuk ke rumah tanpa izin langsung menutup pintu dan itu tidak mencerminkan perilaku Polri sebagai, pelindung, pengayom masyarakat apalagi beliau Karopaminal. Harusnya membina mental anggota Polri, tetapi ini justru mengintimidasi orang yang sedang berduka,” demikian Kamaruddin.

Keluarga almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat juga meminta Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dinonaktifkan, terkait kasus kematian kliennya di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Spekulasi itu, kata mantan Kabareskrim Polri tersebut, akan berdampak kepada proses penyidikan yang dilakukan oleh tim khusus kasus tersebut.

“Kita melihat ada spekulasi-spekulasi berita yang muncul, tentunya ini akan berdampak kepada proses penyidikan yang kita lakukan,” tuturnya.

Jabatan Kadiv Propam Polri akan dipegang sementara oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

“Sehingga demikian tugas tanggung jawab Divisi Propam akan dikendalikan Pak Wakapolri, ini untuk menjaga apa yang telah kita lakukan,” terang Listyo.

Menurut Sigit, tim khusus tengah menggabungkan penyelidikan penanganan kasus kematian Brigadir Yosua yang dilakukan di tingkat Polres, Polda, hingga Bareskrim Polri.

“Saya kira semuanya sedang berjalan, dan tentunya tim yang ada ini tentunya akan menggabungkan antara Polres, Polda, dan Bareskrim.”

“Jadi satu rangkaian peristiwa, yang kemudian bisa dijelaskan secara transparan dan bisa dipertanggungjawabkan,” bebernya.

Sigit menuturkan, pihaknya juga tengah melakukan serangkaian pemeriksaan saksi hingga pengumpulan alat bukti.

“Tentunya semua tahapan saat ini sedang berjalan, proses pemeriksaan saksi sedang berjalan, pengumpulan alat bukti juga berjalan,” terang Sigit.

Nantinya, kata Sigit, tim khusus bentukannya itu bakal menyimpulkan kasus itu secara ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.

“Tentunya kita akan mengumpulkan selain saksi, juga bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan secara scientific.”

“Sebagaimana komitmen kami untuk memproses seluruh peristiwa yang ada ini dengan pertanggungjawaban secara scientific crime investigation,” paparnya.

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melecehkan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).

“Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam, itu benar,” ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Ramadhan menuturkan, fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Dua saksi yang diperiksa adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.

“Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!