Ganjar Pranowo Penyebab Ketidaksukaan PDIP Terhadap NasDEm

ganjar pranowo

TajukPolitik – Semakin memanas hubungan antara NasDem dan PDIP saling bantah dan berkomentar satu sama lain sejak muncul nama Ganjar Pranowo sebagai Capres dari partai besutan Surya paloh tersebut.

Ketum Partai NasDem Surya Paloh sempat mengatakan, akan lebih baik tak usah pemilu jika berujung perpecahan. PDIP mengingatkan, kedewasaan masyarakat Indonesia tak perlu diragukan.

Terkait ini, pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, wajar jika PDIP tidak suka dengan sikap Partai NasDem.

“Pertama memang soal pencapresan. Artinya, bukan ketidaksukaan PDIP ke Nasdem bukan karena mendukung Anies. Tapi ketidaksukaan PDIP itu karena Nasdem membawa nama Ganjar Pranowo. Walau ada tiga nama Anies, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa. Salah tunya bisa karena faktor itu,” kata Ujang saat dihubungi, Jumat (29/7/2022).

Yang kedua, lanjut pengamat politik ini, bisa jadi memang faktor objektif yang dilakukan oleh PDIP terhadap NasDem. Karena memang selama ini kan, PDIP yang bekerja keras menolak terkait dengan isu Jokowi 3 priode, baik penundaan maupun perpanjangan masa jabatan presdien. Itu yang PDIP yang kekeuh menjaga hal itu.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin

“Tujuannya, agar tidak ada penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden maupun Jokowi 3 priode. Dan itu harus kita hargai. “Saya sebagai akademisi harus objektif dalam menilai hal itu,” ucap Ujang.

Ketika kerja keras itu, ucap Ujang, membuahkan hasil saat ini, lalu ada pernyataan Pak Surya Paloh dari Nasdem yang mengatakan buat apa Pemilu terjadi perpecahan.

“Nah ini membuat membuat PDIP marah pada Nasdem dan itu memang sangat rasional apa yang dilakukan oleh PDIP. Ada hal saja yang kritikan itu ditujukan kepada Surya Paloh. Karena memang Pemilu itu harus ada karena itu keinginan PDIP,” tutup Ujang.

Sebeumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, bahwa pendiri bangsa memilih sistem politik berdasarkan demokrasi Pancasila yang mampuh meredam konfik.

“Ketika para pendiri bangsa memilih sistem politik berdasarkan demokrasi Pancasila dan negara Indonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk republik, maka dalam konsepsi itu, demokrasi dipilih karena kemampuannya di dalam menyelesaikan konflik,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).

“Demokrasi menyediakan mekanisme kelembagaan untuk pengambilan keputusan sebagai bagian dari resolusi konflik yang mengedepankan musyawarah. Dengan demikian, partai politik justru berperan penting dan memiliki tanggung jawab lebih di dalam memastikan agar pemilu berjalan aman, tertib, damai, jujur dan adil,” katanya.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!