Banyak Masalah, Pakar Kebijakan Publik Sebut Kereta Cepat Tidak Dibutuhkan Rakyat

Jokowi melihat miniatur kereta cepat

Tajukpolitik – Pakar Kebijakan Publik, Agus Pambagio, menegaskan kereta cepat jurusan Jakarta-Bandung tidak dibutuhkan rakyat.

Masalahnya, sudah berjalan hampir 7 tahun, proyek gagasan Presiden Jokowi ini selalu memunculkan banyak masalah dalam pembangunannya.

Agus pun memprediksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ini tidak akan selesai sesuai target yakni pada Agustus 2023 mendatang.

“Yang sekarang ini asal cepat. Kereta cepat. Udah molor berapa bulan? Cost overrun-nya tinggi sekali, dan belum selesai sampai hari ini,” kata Agus, Jumat (8/6).

Agus yang turut diperbantukan dalam penyelesaian proyek ambisius Jokowi itu karena menggunakan pendanaan APBN, diyakini tidak akan laku karena fasilitas transportasi penghubung ditempatkan di lokasi tidak strategis.

“Stasiunnya kan di Halim (wilayah Jakarta Timur). Sekarang dari sini ke Halim berapa lama? (Anggap) sejam kalau macet. Ini kan asalnya di Manggarai (stasiunnya) kalau (kerjasama dengan) Jepang (dan bukan dengan China),” keluhnya.

Dalam rancangan yang dibuat pemerintah, Jalan Tol Jakarta-Cikampek menjadi salah satu akses menuju Stasiun KCJB Halim jika menggunakan kendaraan pribadi, atau menggunakan LRT Jabodebek di Stasiun LRT Halim Perdanakusuma yang hingga kini juga belum beroperasi.

Selain masalah akses ke Stasiun KCJB Halim yang sulit bagi masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah, Agus menyebut letak pemberhentian terakhir penumpang terbilang jauh dari Bandung.

“Nah ini dari Halim hanya sampai ke Padalarang, padahal kau mau ke Bandung kan, tapi berhenti di Padalarang. Ditetapkan di Padalarang, tidak di Tegalluar,” urai Agus.

“Tegalluar itu hanya deponya saja. Kau bisa ikut ke depo, tapi turun Padalarang. Kalau begitu siapa yang mau naik,” tanya Agus heran.

Oleh karena itu, Agus yang mengetahui desain pembangunan KCJB seperti itu pesimis transportasi impian Jokowi itu bakal efektif melayani masyarakat dari Jakarta ke Bandung.

“(Bagaimana) orang yang bawa anak, bawa koper, bawa dus mie instan, nunggu angkot atau nunggu kereta lokalan. Kan lama bos!” tegas Agus.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!