Soroti Jokowi Akan Cawe-Cawe Pilpres 2024, Gus Umar: Kekuasaan Bikin Orang Lupa Diri

gus umar tanggapi jokowi

TajukPolitik – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan (Gus Umar) menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menegaskan bakal ‘cawe-cawe’ atau tidak akan bersikap netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut di tanggapi Umar Hasibuan melalui akun Twitter pribadi miliknya. Gus Umar mengungkapkan bahwa bahwa Jokowi lupa diri karena kekuasaan.

“Benar kata orang bijak. Kekuasaan bikin orang lupa diri,” ujar Umar Hasibuan dikutip tajukpolitik.com dari akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (31/5).

Sementara itu, terkait pernyataannya bakal cawe-cawe, Jokowi juga mengklaim langkah itu dilakukan untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan.

“Saya harus cawe-cawe,” ungkap Jokowi dikutip dari Tempo ketika berbincang-bincang dengan para pemimpin media massa di Istana Merdeka pada Senin (29/5).

Jokowi juga mengatakan, keputusan ikut campur dalam urusan Pilpres dilakukan untuk negara dan bukan kepentingan praktis. Ia mengklaim aparatnya tidak akan salah menafsirkan pernyataannya untuk bertindak mendukung salah satu calon.

“Saya tidak sekasar itu dan saya tahu berpolitik yang baik,” tegas Jokowi.

Sedangkan sebelumnya, Jokowi menyampaikan pentingnya kesinambungan pembangunan. Ia menyitir sejarah yang disebutkannya menunjukkan tidak ada negara di dunia yang bisa melompat dua kali dalam meraih kemajuan.

Kata Jokowi, negara semacam Korea Selatan dan Taiwan adalah contoh terbaik. Negara-negara itu bisa menjaga kemajuannya dengan kepemimpinan yang stabil.

Karena itu, ia menyatakan Pilpres 2024 sangat penting. Ia pun mengulang berkali-kali pernyataannya tentang penentuan calon presiden dan calon wakil presiden adalah urusan partai politik.

“Lalu bagaimana saya cawe-cawe? Ya tidak usah diceritakan,” imbuh Jokowi sambil tertawa.

Pernyataan Jokowi yang mengaku bakal cawe-cawe pada Pemilu 2024 dengan mengatasnamakan bangsa dan negara justru dinilai sangat berbahaya. Karena, seharusnya presiden bersikap netral, tidak memihak siapapun.

“Pernyataan Pak Jokowi yang ingin cewe-cewe berbahaya sekali. Presiden mesti netral imparsial,” tegas Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, Selasa (30/5).

“Presiden jangan merasa sok tahu apalagi merasa menjadi pengawal utama proses pemilu. Biarkan rakyat mengambil perannya, biarkan para ketua umum partai politik membuat ijtihad,” imbuhnya.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!