Jumat, Oktober 10, 2025

Menteri PU: Infrastruktur Sebagai Perisai Ketahanan Nasional di Era Geopolitik Global

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menunjukkan komitmennya untuk mendukung program Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam hal peningkatan ketahanan nasional melalui penguatan infrastruktur serta kolaborasi antar sektor.

Pada The 9th International Conference Postgraduate School Universitas Airlangga (ICPS) yang mengusung tema “Geopolitical Risk and Resilience on Developing for Better World” di Surabaya pada Rabu (17/9/2025), Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur kini tidak hanya berkisar pada aspek fisik, tetapi juga sebagai pilar utama dalam pertahanan negara.

“Infrastruktur menjadi ketahanan. Bendungan dan irigasi menopang ketahanan pangan, pembangkit listrik tenaga air dan floating solar mendukung ketahanan energi. SPAM dan sistem pengendalian banjir menjawab kebutuhan air serta mitigasi bencana. Sementara jalan dan jembatan memperkuat konektivitas logistik nasional,” ungkap Menteri Dody.

Dody juga menambahkan bahwa berbagai ketegangan di tingkat global, seperti perang di Ukraina, konflik di Timur Tengah, serta rivalitas antara Amerika Serikat dan Tiongkok, telah memberikan dampak signifikan terhadap stabilitas pangan, energi, dan air di Indonesia. Oleh karena itu, kemandirian dalam ketiga sektor ini harus menjadi prioritas dalam pembangunan nasional.

Melalui program PU608, Kementerian PU menargetkan efisiensi dalam investasi, pengentasan kemiskinan, serta pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada tahun 2029. Selain fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, kementerian ini juga memberikan perhatian pada sektor sosial. Ini termasuk penyediaan Sekolah Rakyat untuk anak-anak kurang mampu, peningkatan sarana pendidikan tinggi, serta pembangunan infrastruktur kesehatan dan sanitasi untuk menekan angka stunting.

Menteri Dody menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, sektor swasta, masyarakat, dan media. “Tidak ada pemerintah yang bisa berjalan sendiri. Kolaborasi adalah kunci agar krisis berubah menjadi peluang, dan tantangan menjadi inovasi,” jelasnya.

Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Muhammad Madyan, memberikan sambutan positif terhadap peran Kementerian PU. Ia menekankan bahwa resiliensi bangsa harus bersifat proaktif, visioner, dan berorientasi pada inovasi agar Indonesia dapat bangkit lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru