BANGLISANTUY.COM Sebagian besar orang menjadikan minum kopi di pagi hari sebagai bagian penting dalam rutinitas mereka untuk meningkatkan semangat beraktivitas. Namun, tidak sedikit pula yang harus mengonsumsi obat pada waktu yang bersamaan. Lalu, apakah tindakan ini aman dilakukan?
Menurut laporan dari Independent, kopi dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat. Interaksi ini dapat mengakibatkan penurunan efektivitas obat atau bahkan meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Contohnya, obat pereda nyeri seperti yang mengandung aspirin atau parasetamol. Kopi dapat mempercepat proses penyerapan obat tersebut dengan cara mempercepat pengosongan lambung. Namun, hal ini juga bisa memicu efek samping seperti iritasi lambung dan meningkatkan risiko perdarahan, terutama jika dikombinasikan dengan sumber kafein lainnya.
Selain itu, interaksi yang sama juga bisa terjadi pada obat flu dan pilek yang mengandung pseudoefedrin. Karena kedua zat ini bersifat stimulan, mengonsumsinya bersamaan dengan kopi dapat memperburuk kondisi dengan menambah gejala seperti gelisah, sakit kepala, jantung berdebar, hingga kesulitan tidur.
Situasi senada juga berlaku bagi penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan mereka yang menggunakan beberapa jenis obat asma yang memiliki struktur mirip dengan kafein. Justru, hal ini dapat memperburuk efek samping yang mungkin muncul.
Bagi mereka yang menderita hipotiroid, penting untuk diperhatikan bahwa kopi dapat mengganggu penyerapan levotiroksin hingga 50 persen jika dikonsumsi terlalu cepat setelah obat tersebut. Ini penting untuk diingat oleh mereka yang memerlukan pengobatan ini untuk menjaga kesehatan tiroid mereka.
Kopi dapat memberikan dorongan energi, namun penting juga untuk memahami bahwa kombinasi antara kopi dan obat tertentu bisa berisiko. Oleh karena itu, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya secara bersamaan.