Minggu, November 16, 2025

Wamenaker Afriansyah Noor: Ketidaksesuaian Jadi Penyebab Utama Pengangguran di Indonesia

BANGLISANTUY.COMWakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengungkapkan perhatian mengenai tingginya angka pencari kerja yang belum bisa terserap di pasar kerja Indonesia. Menurutnya, isu utama yang memengaruhi keadaan ini adalah mismatch, yaitu ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki pencari kerja dan kualifikasi yang diminta oleh perusahaan.

“Faktor terpenting yang menjadikan banyak pencari kerja tidak mendapatkan pekerjaan adalah adanya mismatch antara kemampuan pencari kerja dan kebutuhan yang ada di perusahaan,” kata Afriansyah dalam wawancaranya dengan BANGLISANTUY.COM pada hari Minggu, 28 September.

Untuk mengatasi isu ini, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam program magang. Program ini memberikan kesempatan bagi pencari kerja untuk belajar dan berpengalaman langsung di lingkungan industri, sehingga ketika mereka memasuki pasar kerja, mereka sudah siap tanpa memerlukan pelatihan tambahan.

Afriansyah menjelaskan bahwa bagi perusahaan, tenaga kerja yang dihasilkan dari program magang sebenarnya bisa dianggap sebagai investasi yang menguntungkan. “Dengan magang, para calon karyawan bisa langsung bekerja, dan perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pelatihan,” imbuhnya.

Di Indonesia, permasalahan ketenagakerjaan telah menjadi sorotan penting dari tahun ke tahun. Data resmi menunjukkan bahwa jumlah pengangguran selalu menjadi perhatian, terutama di kalangan lulusan perguruan tinggi yang memiliki harapan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang studi mereka. Namun, kenyataan di lapangan seringkali berbeda, di mana banyak pencari kerja yang tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Program magang dapat memainkan peran penting dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Dengan memberikan kesempatan bagi calon pekerja untuk mendapatkan pengalaman langsung, diharapkan para peserta dapat meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan industri. Selain itu, mereka juga dapat membangun jaringan profesional yang sangat penting untuk memasuki dunia kerja.

Pemerintah, serta sektor swasta, juga perlu berkolaborasi dalam menciptakan program pelatihan yang relevan. Ini dapat mencakup keterampilan teknis, soft skills, dan keterampilan lainnya yang dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini. Kolaborasi yang baik antara lembaga pendidikan dan industri akan meningkatkan kualitas lulusan serta menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan pasar.

Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan para pencari kerja yang ada saat ini dapat lebih mudah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki. Ini tentu akan berdampak positif tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, perhatian yang diungkapkan oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan sangat relevan. Penanganan masalah mismatch perlu menjadi prioritas bagi semua pihak, agar pencari kerja bisa terserap dengan baik ke dalam dunia kerja. Melalui program-program yang mendukung seperti magang, kita bisa berharap ada peningkatan dalam kualitas tenaga kerja Indonesia.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru