Senin, November 17, 2025

Tingkatkan Profesionalisme: Kementerian PU Perkuat Kompetensi Pekerja Konstruksi Melalui Sertifikasi Padat Karya

BANGLISANTUY.COM Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berupaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi melalui inisiatif Program Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Padat Karya. Program ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa setiap pekerja tidak hanya memiliki keterampilan praktis, tetapi juga memenuhi standar kompetensi nasional yang diakui secara profesional.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas tenaga kerja konstruksi merupakan elemen krusial dalam strategi pemerintah untuk mendukung pembangunan infrastruktur di seluruh negeri. Dalam pandangannya, “Asta Cita menugaskan kami untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur sekaligus menciptakan lapangan kerja berkualitas. Bagi kami, infrastruktur bukan sekadar proyek fisik, tapi penggerak ekonomi rakyat,” ungkapnya pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Dody menekankan pentingnya peningkatan kompetensi tenaga kerja padat karya guna memastikan mutu hasil pembangunan. Ia menyatakan, infrastruktur yang kuat tidak hanya ditentukan oleh teknologi dan material yang digunakan, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pembangunan tersebut.

Hingga akhir Oktober 2025, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mencatat bahwa 3.566 tenaga kerja telah berhasil mendapatkan sertifikasi, yang berarti telah mencapai 73,89% dari target 4.826 orang dengan tingkat kelulusan yang sangat baik, yaitu 95,99%.

Pentingnya sertifikasi ini tidak bisa dianggap sepele. Dalam konteks pembangunan infrastruktur yang semakin kompleks, tenaga kerja yang terampil dan terlatih menjadi kunci untuk mencapai hasil yang berkualitas. Program Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Padat Karya diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kualitas pembangunan, sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu, inisiatif ini juga sejalan dengan tuntutan global mengenai standar kerja yang tinggi. Saat ini, banyak negara yang mengadopsi praktik konstruksi yang mengedepankan efisiensi dan keselamatan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Indonesia mengikuti jejak tersebut agar bisa bersaing dalam kancah global.

  • Pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja konstruksi
  • Peran sertifikasi dalam meningkatkan standar kompetensi
  • Dampak infrastruktur yang berkualitas terhadap perekonomian nasional

Peluang untuk mendapatkan sertifikasi ini tidak hanya terbuka bagi pekerja baru, tetapi juga bagi mereka yang sudah berpengalaman di bidang konstruksi. Program ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi sesuai dengan perkembangan teknologi dan tren terbaru di industri konstruksi.

Dengan adanya peningkatan kompetensi serta sertifikasi, diharapkan dapat terbangun budaya kerja yang lebih profesional dalam sektor konstruksi. Hal ini tentunya tidak hanya berdampak pada individu tenaga kerja, tetapi juga pada kualitas proyek yang dihasilkan dan secara keseluruhan, pada pembangunan infrastruktur nasional.

Ke depan, Kementerian PU akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan program sertifikasi ini. Dengan cara tersebut, diharapkan lebih banyak tenaga kerja yang tersertifikasi, sehingga kualitas konstruksi di Indonesia dapat terus meningkat dan pada gilirannya, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru