BANGLISANTUY.COM melaporkan bahwa Kementerian Transmigrasi mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp4,5 miliar untuk tahun 2026. Dengan demikian, total anggaran yang semula sebesar Rp1,89 triliun pada tahun 2025 kini meningkat menjadi Rp1,902 triliun. Keputusan ini diambil dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (15/9).
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menjelaskan bahwa persetujuan pagu anggaran ini mencakup beberapa kementerian, di antaranya Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Kementerian Perumahan, Kementerian Transmigrasi, BMKG, dan Basarnas. “Semua kementerian/lembaga mitra kerja wajib menyerahkan bahan tertulis terkait alokasi belanja dan program paling lambat 30 hari setelah APBN 2026 disahkan,” tegasnya.
Menteri Transmigrasi, Iftitah, mengungkapkan bahwa penggunaan anggaran tahun depan akan difokuskan pada pengembangan ekonomi masyarakat transmigran, bukan hanya sekadar pembangunan fisik. Langkah ini ditandai dengan pelaksanaan lima program unggulan yang dikenal dengan istilah 5T: Trans Tuntas, Trans Lokal, Trans Patriot, Trans Karya Nusa, dan Trans Gotong Royong.
“Program 5T dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup transmigran sekaligus menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dukungan anggaran yang terarah akan mempercepat terbentuknya kawasan transmigrasi modern di berbagai wilayah Indonesia, baik Barat, Tengah, maupun Timur,” jelas Iftitah.
Beberapa prioritas program yang akan dilaksanakan mencakup bantuan pangan dan perumahan untuk 280 keluarga melalui program Trans Lokal, pembangunan 47 unit sekolah, serta peningkatan konektivitas antarwilayah dalam program Trans Gotong Royong. Selain itu, percepatan sertipikat hak milik (SHM) untuk 15 ribu bidang tanah juga menjadi fokus dalam program Trans Tuntas. “Kami memiliki tanggung jawab moral untuk menyelesaikan persoalan tanah transmigran, dan Trans Tuntas menjadi kunci,” tambahnya.
Dengan dukungan dari DPR, Kementerian Transmigrasi optimis bahwa program-program ini dapat mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi yang inklusif, modern, dan lebih menyejahterakan masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat transmigran di seluruh Indonesia.




