Sabtu, Oktober 11, 2025

Rencana Damai Trump untuk Gaza Dikecam Warga Palestina: Dianggap Lelucon Tak Realistis

BANGLISANTUY.COM Rencana damai yang diajukan oleh Trump terkait Gaza mendapat tanggapan skeptis dari masyarakat Palestina.

Proposal berisi 20 poin yang disampaikan pada hari Senin (29/9/2025) tersebut dinilai tidak mampu menyentuh persoalan mendasar dan tidak memberikan solusi konkret bagi penderitaan warga Gaza.

“Jelas bahwa rencana ini tidak realistis,” tegas Ibrahim Joudeh (39), seorang programmer yang berasal dari Rafah dan kini tinggal di kamp pengungsian di zona kemanusiaan Al Mawasi, Gaza selatan, kepada media.

Ia menganggap syarat yang terdapat dalam proposal tersebut hanya menguntungkan Israel dan tidak mungkin diterima oleh Hamas.

Dalam rencana damai ini terdapat beberapa poin kunci, seperti gencatan senjata, pembebasan sandera oleh Hamas, pelucutan senjata kelompok bersenjata, serta penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza.

Trump juga mengusulkan pembentukan otoritas transisi pascaperang yang akan dipimpin olehnya sendiri, serta penempatan pasukan internasional sementara.

Namun, isi proposal tersebut menegaskan bahwa Hamas dan kelompok bersenjata lainnya tidak akan diberikan peran dalam pemerintahan Gaza, sebuah keputusan yang semakin memperdalam kekecewaan warga.

Banyak warga Gaza merasakan kekecewaan yang mendalam terhadap proposal tersebut. Abu Mazen Nassar (52), seorang pengungsi dari Gaza utara, menyebut rencana itu sebagai sebuah manipulasi politik.

“Ini semua manipulasi. Apa artinya menyerahkan semua tahanan tanpa jaminan resmi untuk mengakhiri perang? Kami tidak akan menerima lelucon ini,” pungkasnya.

Di sisi lain, ada sebagian kecil warga yang masih menyimpan harapan, meskipun tipis. Anas Sorour (31), seorang pedagang kaki lima dari Khan Yunis, menyampaikan optimisme yang masih ada dalam dirinya.

“Tidak ada perang yang abadi. Semoga kali ini momen kebahagiaan itu datang, membuat kita melupakan rasa sakit dan penderitaan,” ujarnya.

Namun, pandangan tersebut tidak mencerminkan mayoritas. Najwa Muslim (29), seorang ibu rumah tangga dari Kota Gaza, mengungkapkan bahwa ia telah kehilangan kepercayaan terhadap semua bentuk kesepakatan damai.

“Kalau ada niat nyata untuk menghentikan perang, mereka tidak akan menunggu selama ini. Saya tidak mempercayai kata-kata mereka,” tegasnya.

Ironisnya, pada hari yang sama rencana damai diumumkan, serangan Israel kembali mengakibatkan tewasnya setidaknya 30 warga Gaza, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pertahanan Sipil yang dikelola oleh Hamas. Ini menunjukkan betapa rumit dan berbahayanya situasi di Gaza, di mana harapan akan perdamaian seringkali diliputi dengan ketidakpastian dan kekerasan yang terus berlanjut.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru