Minggu, Desember 7, 2025

Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terkait Ketahanan Pangan dan Program Waste to Energy untuk Meningkatkan Sumber Daya Energi di Indonesia

BANGLISANTUY.COMPresiden Prabowo Subianto memimpin pertemuan terbatas dengan jajaran menteri dalam Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 25 Agustus 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas berbagai isu penting terkait perekonomian nasional, termasuk ketahanan pangan, pengelolaan energi dari sampah, serta program koperasi desa yang dirancang untuk memperkuat ekonomi masyarakat.

Setelah pertemuan, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa Presiden memberikan instruksi untuk mempercepat pelaksanaan program waste to energy. Presiden menyatakan keinginan agar proses administrasi yang sebelumnya direncanakan selama enam bulan dapat dipangkas menjadi tiga bulan, sehingga proyek ini dapat diselesaikan dalam jangka waktu 18 bulan. “Kami sudah selesai tanda tangan, tinggal menunggu perpres turun, sehingga administrasi yang semula 6 bulan bisa dipercepat jadi 3 bulan,” jelas Zulkifli Hasan.

Pertemuan terbatas ini juga mengulas perkembangan mengenai program koperasi desa yang kini sedang berlangsung, meskipun pelaksanaannya masih menunggu penurunan regulasi dari Kementerian Keuangan. Menko Pangan mengharapkan peraturan tersebut dapat diselesaikan dalam satu hingga dua minggu ke depan.

Menko Pangan melaporkan bahwa sebanyak 360 ribu ton bantuan pangan telah didistribusikan. Namun, program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang menargetkan 1,3 juta ton masih mengalami kemunduran, dengan rata-rata distribusi harian baru mencapai 6 ribu ton. “Kami targetkan 30 ribu ton per hari, sehingga dalam 1-2 bulan ke depan, pasar akan dibanjiri SPHP,” kata Zulhas.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, turut menjelaskan tentang penurunan harga beras. Ia menegaskan kesiapan pemerintah untuk menjalankan operasi pasar yang berkelanjutan hingga bulan Desember mendatang, dengan target pengadaan 1,3 juta ton beras dalam kerangka program SPHP.

Dari hasil pertemuan ini, terlihat bahwa pemerintah sangat serius dalam menangani masalah ekonomi dan ketahanan pangan, yang merupakan isu yang sangat strategis untuk negara. Keberhasilan dalam berbagai program ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, mengurangi ketergantungan pada pangan impor, serta menciptakan lapangan kerja yang baru. Semoga inisiatif yang diambil oleh pemerintah dapat segera direalisasikan dan memberikan dampak positif bagi rakyat Indonesia.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru