Senin, November 17, 2025

Perkuat Ekosistem Digital: Menteri Ekraf Dorong Indonesia Menjadi Pusat Produksi Teknologi Keamanan Siber

BANGLISANTUY.COM – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menunjukkan dedikasinya untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen teknologi keamanan siber, bukan hanya sekadar pengguna. Dalam upaya tersebut, Kemenekraf meluncurkan langkah strategis ini melalui penguatan ekosistem digital dalam acara National Cybersecurity Connect (NCC) 2025 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (29/10/2025).

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menekankan bahwa langkah ini sangat penting mengingat semakin meningkatnya ancaman serangan siber. Data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan bahwa pada semester pertama 2025, terdapat 3,64 miliar anomali siber yang terjadi, jumlah ini hampir setara dengan total insiden yang terjadi selama lima tahun terakhir.

“Kami ingin Indonesia menjadi produsen, bukan hanya pengguna teknologi keamanan digital. Talenta muda Indonesia harus berada di garda terdepan membawa karya bangsa ke panggung dunia,” ujar Teuku Riefky saat membuka NCC 2025.

Ancaman siber yang semakin meningkat menjadi salah satu alasan utama di balik inisiatif ini. Dalam beberapa tahun terakhir, serangan siber telah berkembang dengan pesat, menciptakan tantangan baru bagi banyak organisasi dan institusi. Keberadaan berbagai jenis malware, termasuk ransomware yang semakin canggih, memerlukan langkah-langkah konkret untuk melindungi data dan infrastruktur penting.

Dengan perilaku serangan yang semakin kompleks, Kemenekraf merasa perlu untuk mendorong pengembangan teknologi keamanan yang dapat melindungi dunia digital Indonesia. Investasi dalam penelitian dan pengembangan, serta kolaborasi antara berbagai sektor, menjadi kunci dalam menciptakan solusi keamanan yang efektif.

Forum NCC 2025 diadakan sebagai tindak lanjut dari audiensi Kemenparekraf dengan penyelenggara NCC. Acara ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem keamanan siber di nasional melalui kolaborasi lintas sektor. Kolaborasi ini penting, mengingat keamanan siber memerlukan dukungan semua pihak, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat umum.

Pentingnya kolaborasi ini bukan hanya untuk mengatasi ancaman saat ini, tetapi juga untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa mendatang. Diperlukan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan untuk membangun infrastruktur keamanan yang solid dan berkelanjutan.

Dalam konteks ini, Kemenekraf menekankan pentingnya peran talenta muda Indonesia dalam mendorong inovasi dan pengembangan teknologi keamanan siber. Generasi muda diharapkan tidak hanya memiliki kecakapan teknis, tetapi juga kreativitas dan visi untuk menciptakan solusi yang dapat bersaing di tingkat global.

Keberadaan program pendidikan dan pelatihan yang fokus pada keamanan siber diharapkan dapat menghasilkan SDM yang berkualitas. Dengan pelatihan yang memadai, generasi muda dapat menjadi penggerak dalam menghadapi tantangan siber, serta berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Kemenekraf dalam mendukung pengembangan teknologi keamanan siber, Indonesia berpotensi untuk tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen yang berdaya saing. Melalui konferensi NCC 2025, diharapkan kolaborasi lintas sektor dapat terjalin dengan baik demi mewujudkan ekosistem keamanan siber yang robust dan berkelanjutan. Keberhasilan inisiatif ini akan bergantung pada kemampuan Indonesia untuk memanfaatkan potensi talenta muda dan membangun kemitraan yang kuat dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru