Senin, Desember 8, 2025

Penghargaan untuk Patriot Muda yang Gugur saat Ekspedisi oleh Menteri Transmigrasi

BANGLISANTUY.COM — Suasana penuh duka menyelimuti keluarga Abdul Rohid, seorang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang telah meninggal dunia saat menjalankan tugas sebagai anggota Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di Kawasan Bahari Tomini Raya, Sulawesi Tengah. Kehilangan ini bukan hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga oleh seluruh komunitas yang mengenal sosoknya sebagai pemuda penuh semangat dan dedikasi.

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, datang ke rumah duka untuk menyampaikan rasa belasungkawa serta memberikan bantuan, sekaligus penghargaan kepada keluarga almarhum atas pengabdian luar biasa yang telah ditunjukkan. Dalam suasana haru, Menteri Iftitah memberikan penghargaan Patriot Transmigrasi di makam Abdul Rohid sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya yang tak tergantikan.

“Almarhum adalah salah satu Patriot Transmigrasi terbaik, seorang muda yang memilih pengabdian di atas kenyamanan pribadi,” ucap Menteri Iftitah dengan nada penuh haru. Ini menegaskan betapa besar kontribusi Abdul Rohid bagi masyarakat, meski usianya masih sangat muda.

Kehidupan Abdul Rohid berakhir di saat ia sedang bertugas di wilayah transmigrasi. Pada saat itu, ia mengalami sakit, yang pada akhirnya merenggut nyawanya. Seharusnya, ia akan merayakan wisuda pada September 2025, namun ia memilih untuk menunda momen tersebut hingga Maret 2026 demi fokus mengabdi di Tim Ekspedisi Patriot. Pilihan ini mencerminkan komitmennya sebagai pemuda yang peduli dengan pembangunan masyarakat.

Rektor ITS Surabaya juga memberikan penghargaan dengan gelar sarjana secara simbolis kepada Abdul Rohid, putra dari pasangan Abdul Gofur dan Jumaika, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengorbanan yang telah ia tunjukkan. Sebuah penghargaan yang layak bagi seorang pahlawan muda.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Abdul Rohid sempat berpesan kepada adik bungsunya, Aprilia Nur Intan Saputri, agar melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Ia ingin adiknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita. Di samping itu, Abdul Rohid berencana membelikan baju batik untuk keluarga, sebagai persiapan untuk wisudanya yang tertunda.

Menteri Iftitah menegaskan bahwa pemerintah akan mengupayakan realisasi harapan Abdul Rohid dengan memberikan beasiswa penuh kepada adiknya hingga lulus dari SMK, serta membimbingnya agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Langkah ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap pendidikan generasi penerus.

Selain itu, Menteri Iftitah menyampaikan pesan dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang juga memberikan santunan pribadi untuk keluarga almarhum meskipun tidak dapat hadir secara langsung. Ini menunjukkan solidaritas dan perhatian dari berbagai pihak terhadap keluarga yang berduka.

Dari pengabdian Abdul Rohid, terdapat pelajaran berharga tentang semangat muda, keberanian, dan cinta tanah air. Ia meninggalkan jejak yang akan terus diingat, menginspirasi generasi muda Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan negeri. Pengabdiannya di garis depan menunjukkan bahwa membangun bangsa dapat dimulai dari tindakan nyata di lapangan, bukan sekadar wacana.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru