loading…
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, kini tengah menjadi perhatian publik setelah namanya masuk dalam bursa calon Menko Polkam. Foto/Dok/SINDOnews.
Posisi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) menjadi kosong setelah reshuffle kabinet pada 8 September 2025, yang mengakibatkan Budi Gunawan keluar dari jabatannya. Sementara itu, jabatan penting ini diisi sementara oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Baca juga: Menakar Kans Gatot Nurmantyo Jadi Menko Polkam
Dengan kekosongan itu, sejumlah nama mulai muncul sebagai kandidat pengganti, salah satunya adalah mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. M. Jamiluddin Ritonga, pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, menilai Gatot pantas menjadi Menko Polkam dengan beberapa alasan.
“Hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo selama ini berjalan baik. Gatot bahkan pernah ikut dalam kampanye akbar Prabowo di Surabaya pada April 2019. Ini menunjukkan adanya saling percaya yang terjaga hingga kini,” ujar Jamiluddin kepada SINDOnews, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Dikabarkan Masuk Bursa Calon Menko Polkam, Bagaimana Peluangnya?
Di samping itu, Gatot dianggap sukses saat menjabat sebagai Panglima TNI, dengan prestasi baik di dalam maupun luar negeri. Kepemimpinannya diterima dengan baik oleh masyarakat, dan ia juga memiliki kedekatan dengan berbagai ormas Islam serta organisasi keagamaan lainnya.
Sementara itu, Pribadi Kusman, pengamat politik dari Universitas Airlangga, menilai peluang Gatot cukup besar mengingat kedekatannya dengan Presiden Prabowo. Namun, ia mengingatkan bahwa kompetensi Gatot dalam sektor politik, hukum, dan keamanan masih perlu dibuktikan, terutama di tengah upaya pemulihan krisis sosial yang sedang berlangsung.