Tajukpolitik – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Agung Budi Santoso, mengharapkan aparat kepolisian bisa lebih tanggap melakukan pengamanan Pemilu 2024.
ABS, sapaan akrab Agung Budi Santoso ini menilai hal tersebut perlu dilakukan terutama sejak di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Selain itu, lanjut ABS, pengamanan pemilu yang optimal tentu bisa mengurangi korban jiwa seperti pada Pemilu 2019 yang lalu.
“Mengingat jumlah TPS yang lebih dari 800 ribu seluruh Indonesia, dengan pemilih yang mencapai lebih dari 206 juta yang datang pada waktu bersamaan akan hadir di TPS tentunya perlu pencegahan yang lebih dini,” ujar ABS.
Menurut ABS, salah satu solusi dalam memastikan pengamanan pemilu adalah melalui Polisi RW atau Rukun Warga.
“Saya kira dengan adanya Polisi RW ini bisa mungkin lebih optimal dalam pengawasan tersebut, kemudian yang berikutnya adalah bahwa hampir menjadi sifat kita kalau tidak ada petugas itu akan cenderung untuk melakukan kecurangan. Jadi, niat curang itu akan terjadi bila di lapangan tidak terlihat petugas,” kata ABS.
Kemudian, lanjut ABS, yang perlu diawasi juga bahwa pengangkutan kotak suara dari TPS ke kecamatan juga menjadi salah satu titik rawan karena di dalam perjalanan itu bisa terjadi kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan kecurangan.
“Dan juga polisi harus bertindak cepat untuk menangani konflik yang terjadi di TPS karena biasanya di TPS hanya ada seorang hansip atau satpam. Tentunya harus diantisipasi jangan sampai mereka justru berkembang sehingga ada yang memanfaatkan di tengah keributan yang sedang terjadi entah mengubah C1 plano atau tindakan lainnya,” jelas ABS.
“Jangan jadikan pesta yang seharusnya gembira ini menjadi mengerikan. Mari kita menjaga pesta mejadi satu kegembiraan tanpa tekanan, bebas dari ancaman, dan bebas intimidasi,” pungkasnya.