Menteri Jokowi Bahlil Lahadalia Coba Degradasi Anies, Refly Harun: Nggak Bisa Bandingkan Indonesia dan Inggris Sistem Pemerintahannya Berbeda

refly harun kritik bahlil

TajukPolitik – Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengomentari pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat memberikan orasi ilmiah di hadapan ratusan wisudawan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) pada Rabu (15/3).

Refly menduga dalam pidato tersebut Bahlil coba degradasi Anies Baswedan. Tetapi, dengan melontarkan sarannya, Bahlil Lahadalia justru tampak tidak tegas.

Menurutnya tidak tepat membandingkan Indonesia dan Inggris yang secara sistem pemerintahan jelas berbeda.

“Kenapa saya bilang tidak cerdasnya. Begini, ya nggak bisa kita membandingkan Indonesia dan Inggris. Why? Karena Inggris itu menggunakan sistem pemerintahan parlementer. Indonesia presidensial,” ujar Refly, dikutip tajukpolitik.com dari kanal YouTube pribadi pada Kamis (16/3).

Dalam sistem pemerintahan presidensial yang dianut Inggris, pemerintahan bisa jatuh kapan saja terlebih ketika mayoritas parlemen menarik dukungan terhadap perdana menteri yang sedang berkuasa.

“Dalam sistem pemerintahan presidensial, pemerintahan at any time bisa jatuh. Jadi kalau misalnya mayoritas parlemen menarik dukungan terhadap perdana menteri tersebut, ya jatuh perdana menterinya,” jelas Refly.

Ketika hal tersebut terjadi, kepala negara di negara dengan sistem pemerintahan presidensial akan menunjuk perdana menteri lain atau akan mempercepat penyelenggaraan Pemilu.

Sebelumnya diketahui Bahlil  mengambil contoh persoalan pergantian pemimpin di Inggris dari Boris Johnson ke Lis Trus. Kebijakan Liz Truss mendapat respon negatif dari pasar keuangan yang berujung rendahnya nilai tukar poundsterling dibandingkan dolar Amerika Serikat.

Belajar dari hal tersebut, Bahlil mengajak untuk lebih berhati-hati memilih pemimpin. Sebisa mungkin jangan memilih pemimpin yang hanya pintar baca buku dan berpidato.

“Jadi hati-hati sekarang, kita milih pemimpin tidak cukup pintar baca buku, dan pintar pidato, tapi harus punya leadership dan harus punya kemampuan manajerial yang baik untuk membangun rakyat bangsa dan negara,” ujar Bahlil dikutip dari Republika.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!