AHY ketemu Jokowi bahas moeldoko

TajukPolitik – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan cerita pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kisruh melawan KSP Moeldoko.

Moeldoko diketahui baru saja gagal mengkudeta Demokrat setalah Mahkamah Agung menolak Peninjauan Kembali yang diajukan kepala staf presiden tersebut.

“Kalau ditanya apakah ada komunikasi dengan Presiden Jokowi. Yang kami lakukan di awal dulu ketika saya menjelaskan kepada beliau dan beliau juga mengatakan bahwa ya beliau tidak tahu apa-apa ketika itu,” kata AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/8).

AHY menekankan kepada Jokowi bahwa pembegalan sudah dilakukan Moeldoko. Pembicaraan dengan Jokowi itu, kata AHY, dilakukan di Istana Bogor secara tertutup.

“Tapi saya menyampaikan bahwa ini telah terjadi, dan KSP Moeldoko adalah bawahan Presiden Jokowi langsung sehingga saya melalui surat sebelumnya kemudian mendatangi beliau ataupun diundang saat itu di Istana Bogor. Memang tidak diberitakan di media tapi kita ingin mendengarkan langsung seperti apa duduk perkaranya,” ujarnya.

AHY menyebut kala itu muncul desakan dari masyarakat agar partainya mengambil langkah tertentu. Namun, dia menegaskan pihaknya tetap menghormati hak prerogatif presiden.

“Walaupun ketika itu masyarakat berharap kalau begini sudah terlalu sekali, seharusnya ya ada langkah-langkah yang lebih menentukan, misalnya kalau terbukti KSP Moeldoko melakukan perbuatan yang tidak etis merampas partai yang berdaulat, harusnya ada hal-hal lain selain hanya ditanya, begitu. Tapi kita nggak masuk di sana, itu biarkan. Kita juga nggak ingin mengutak-atik hak prerogatif presiden, tapi rakyat bicara, tapi kami tidak ingin terganggu dengan apapun itu kami ingin fokus bahwa ini masalahnya ada kedaulatan partai yang ingin dirampas begitu saja,” kata dia.

AHY mengatakan seluruh pihak di internalnya memperkuat soliditas dan militansi selama perkara itu berjalan. Menurutnya, perkara ini ada hikmahnya juga lantaran telah memperkuat konsolidasi di internal partai.

“Kalau ini terjadi dan itu berhasil mereka lakukan, sama saja demokrasi mati. Kami fokus dan alhamdulillah di situ bangkit militansi, keberanian, soliditas, dan kecepatan taktis yang kita jalankan dalam kepemimpinan krisis akhirnya hikmah besarnya justru Demokrat termasuk salah satu yang mendahului melakukan konsolidasi. Alhamdulillah saya merasa kader Demokrat juga semakin semangat untuk menghadapi pemilu ke depan,” katanya.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!