Ada Parpol Syaratkan Cawapres untuk Gabung KPP, Demokrat Tegaskan Pasangan Capres-Cawapres Bukan Kawin Paksa

Demokrat tegaskan pasangan capres-cawapres bukan kawin paksa

Tajukpolitik – Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menegaskan pihaknya menyambut baik jika ada parpol parlemen ingin bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Hanya saja, jika mensyaratkan menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Anies Baswedan, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat ini menilai hal tersebut aneh.

“Jadi jangan dibalik. Mau bergabung dengan kami, lalu malah memberikan syarat minta ini itu,” ujarnya, Selasa (28/3).

Sebab, kata Herzaky, untuk urusan bacawapres di KPP sudah sangat jelas dan akan disepakati oleh koalisi. Lalu hasilnya diserahkan kepada Bacapres dalam hal ini Anies Baswedan.

Bagi Demokrat, saat ini yang harus dilakukan adalah memastikan untuk membantu Bacapres dan KPP. Bahwa bacawapres yang dipilih harus memberikan potensi kemenangan dan menjadi dwitunggal dengan Bacapres.

“Bukan kawin paksa!” tegasnya.

Partai Demokrat, lanjut Herzaky, terbuka bagi parpol yang ingin bergabung dengan KPP. Namun, parpol itu harus memiliki visi-misi, platform, semangat memperjuangkan perubahan dan perbaikan seperti partai-partai di KPP.

Sedangkan, terkait cawapres, Herzaky menjelaskan bahwa kesepakatannya adalah kesepahaman soal kriteria. Kemudian, kriteria itu bahkan sudah ditetapkan bersama dalam koalisi. Kedua, Herzaky mengungkapkan, keputusan terkait cawapres diserahkan kepada bakal capres.

“Bagi Demokrat sekarang ini, yang harus kami lakukan adalah memastikan untuk membantu bacapres dan Koalisi Perubahan, bahwa calon pasangan yang dipilih adalah yang memberikan potensi kemenangan dan menjadi dwitunggal dengan Bacapres, bukan kawin paksa,” tambahnya.

Sehingga, lanjut Herzaky, pasangan ini bukan hanya berhasil menjadi presiden dan wapres tetapi juga menjadi Presiden dan wapres yang berhasil.

Ia juga berharap pasangan calon dari KPP bekerja setulus hati memperjuangkan perubahan dan perbaikan bagi Indonesia. Sebab, tegasnya, perubahan dan perbaikan merupakan visi Demokrat untuk Pemilu 2024.

Untuk diketahui,koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai capres pada Pemilu 2024 resmi terbentuk. Koalisi tersebut diberi nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Terbentuknya koalisi ini ditandai oleh ditandatanganinya nota kesepakatan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh; Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!