BANGLISANTUY.COM – Seorang anggota DPRD Kabupaten Sinjai dari fraksi PAN, Kamrianto (31 tahun), telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran kendaraan milik kader Partai Demokrat, Iskandar. Penetapan ini menambah catatan hitam bagi partai yang bersangkutan.
Menurut hasil pemeriksaan, Kamrianto terbukti positif menggunakan narkoba berdasarkan tes urine yang dilakukan. Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Sinjai, AKP Muh Yusuf, dalam laporan yang dilansir detikSulsel pada Rabu (5/11/2025).
“Positif (narkoba) urinenya,” ungkap Yusuf, menunjukkan bahwa hasil tes tersebut menunjukkan tanda-tanda penggunaan zat terlarang.
Yusuf menambahkan bahwa tes urine ini merupakan bagian dari proses pemeriksaan terkait kasus pidana pembakaran mobil. Namun, hingga saat ini, status Kamrianto terkait penyalahgunaan narkoba belum diubah menjadi tersangka.
“Yang diproses saat ini dugaan tindak pidana pembakaran mobil,” sambungnya menjelaskan bahwa fokus utama polisi adalah pada kasus pembakaran tersebut.
Perkembangan kasus ini mendapatkan perhatian serius dari DPW PAN Sulsel, terutama karena Kamrianto adalah seorang kader partai. Ketua Harian DPW PAN Sulsel, Edy Manaf, menyatakan rasa kekecewaannya terhadap tindakan Kamrianto yang dianggap merusak citra partai.
“Saya melihat perjalanannya juga beberapa kali ada permasalahan. Pasti disikapi terhadap pemberitaan seperti itu. Bahkan saya dapat informasi katanya narkoba juga, hasil pemeriksaan urinenya,” jelas Edy Manaf menunjukkan ketidakpuasan terhadap perilaku kadernya.
Edy menegaskan bahwa situasi ini harus menjadi pelajaran untuk semua anggota partai, agar bertindak lebih hati-hati dan menjaga integritas sesuai nilai-nilai yang diusung oleh Partai Amanat Nasional.
Dalam konteks yang lebih luas, perkembangan kasus ini pun mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh partai politik dalam menjaga citra dan reputasi mereka di tengah berbagai isu yang terus berkembang di masyarakat. Terlebih, tindakan oknum seperti Kamrianto dapat memberikan dampak negatif bukan hanya pada partai, tetapi juga pada kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif secara keseluruhan.
Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini, baik dari aspek pembakaran mobil maupun penggunaan narkoba. Masyarakat pun berharap agar penegakan hukum dilakukan secara adil dan transparan, sehingga siapa pun yang terbukti bersalah dapat mempertanggungjawabkan tindakannya.
Kasus Kamrianto ini mengingatkan kita semua akan pentingnya integritas dan tanggung jawab, terutama bagi mereka yang memiliki posisi publik. Dalam hal ini, diharapkan agar tindakan tegas dapat dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Selanjutnya, hasil dari penyelidikan ini akan menjadi perhatian semua pihak, baik partai politik, masyarakat, maupun penegak hukum. Keterbukaan dalam penanganan kasus ini diperlukan agar keadilan dapat ditegakkan dan masyarakat mendapatkan informasi yang jelas.




