Minggu, Desember 7, 2025

Mushala Ponpes Al Khoziny Ambruk: BNPB Evakuasi 102 Orang dari Reruntuhan

BANGLISANTUY.COM—Tragedi memilukan terjadi di Desa Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, saat Mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ambruk saat pelaksanaan salat Asar pada hari Senin, 29 September 2025. Insiden ini menimpa sejumlah santri yang tengah berada di dalam bangunan tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa hingga Selasa, 30 September 2025, sebanyak 102 orang telah berhasil dievakuasi dari puing-puing reruntuhan. Dari total tersebut, 91 orang mampu keluar dari lokasi secara mandiri, sementara tim SAR mengeluarkan 11 santri lainnya.

Sayangnya, di antara mereka terdapat satu santri yang dilaporkan meninggal dunia. “Satu orang meninggal dunia, sementara 101 orang lainnya selamat,” ungkap Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dodi Yuleova, di Jakarta.

Dodi Yuleova juga menambahkan bahwa masih ada 38 orang yang sedang dalam pencarian berdasarkan informasi yang diterima dari Kepala Kantor SAR Surabaya. Proses pencarian ini menunjukkan betapa pentingnya koordinasi antara berbagai lembaga dalam menangani bencana seperti ini.

Mushala yang ambruk tersebut merupakan salah satu fasilitas penting bagi santri dalam menjalankan aktivitas keagamaan. Insiden ini tentu mengganggu kegiatan belajar dan mengaji yang biasa dilakukan di Ponpes tersebut. Untuk itu, dukungan dari masyarakat sangat diharapkan, baik dalam bentuk doa maupun bantuan material bagi pemulihan Ponpes Al Khoziny.

Tragedi seperti ini menjadi pengingat bagi banyak pihak mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana alam. Edukasi tentang bagaimana menghadapi situasi darurat perlu dilakukan secara kontinu, agar masyarakat, khususnya di lingkungan pondok pesantren, memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkan.

Selain itu, perlu ada evaluasi dan peningkatan infrastruktur bangunan agar lebih tahan terhadap bencana. Mushala dan bangunan lainnya di lingkungan Ponpes harus memenuhi standar keamanan yang layak agar insiden serupa tidak terulang di masa depan. Pembangunan yang baik dan kuat akan memberikan rasa aman bagi santri dan staf yang ada.

Di sisi lain, penanganan pascabencana juga harus diperhatikan. Keluarga dan santri yang terdampak perlu mendapatkan bantuan psikologis serta dukungan material untuk memulihkan kondisi mereka setelah peristiwa tragis ini. Penyuluhan dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat penting agar mereka dapat kembali beraktivitas dengan baik.

Semoga tragedi ini menjadi pendorong bagi semua pihak untuk lebih waspada dan siap menghadapi bencana di masa mendatang. Dalam situasi seperti ini, solidaritas dari masyarakat dan lembaga terkait sangatlah diperlukan untuk memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru