Kamis, Oktober 16, 2025

Menteri Ekraf: Paviliun Indonesia di Osaka Menjadi Sumber Inspirasi Global dengan 3,5 Juta Pengunjung

BANGLISANTUY.COM Keberhasilan Paviliun Indonesia di Osaka World Expo 2025 membuktikan bahwa negara kita tidak sekadar hadir sebagai peserta, melainkan juga menjadi sumber inspirasi bagi dunia. Selama enam bulan penyelenggaraan, lebih dari 3,5 juta pengunjung telah menyaksikan berbagai etalase kreativitas bangsa, menjadikan Indonesia salah satu paviliun yang paling banyak dikunjungi dalam pameran internasional bergengsi ini.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya dalam acara penutupan resmi Paviliun Indonesia yang berlangsung di Yumeshima Island, Osaka, Jepang pada Minggu, 13 Oktober 2025.

“Bangsa ini menunjukkan jati dirinya melalui budaya, kreativitas, dan inovasi. Lebih dari 3,5 juta orang datang ke Paviliun Indonesia — ini bukti nyata bahwa karya anak bangsa mendapat tempat di hati dunia,” ujarnya.

Pameran Osaka World Expo 2025 berlangsung dari 13 April hingga 13 Oktober 2025, menjadi salah satu ajang terbesar di dunia setelah Olimpiade dan Piala Dunia. Dengan tema “Designing Future Society for Our Lives”, perhelatan ini diikuti oleh 150 negara dan 25 organisasi internasional yang fokus pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), inovasi teknologi, serta pengembangan sosial budaya global.

Paviliun Indonesia hadir dengan tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”, yang menampilkan harmoni antara alam, budaya, dan masa depan. Kementerian Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Market & Museum serta DH Foundation untuk menghadirkan lima merek unggulan dalam toko cinderamata paviliun, yaitu Gelap Ruang Jiwa (kriya), Desa Timun (IP lokal), Seni Kanji (desain komunikasi visual), KAR Jewellery (kriya), dan Galeri Ulos Sianipar (kriya/fesyen).

Lebih lanjut, Kementerian Ekraf membuka ruang yang lebih luas bagi pelaku industri kreatif melalui program Rolling Exhibition, yang berlangsung dalam dua periode. Pada periode pertama, antara Juni hingga Agustus, sebanyak 25 merek kreatif ikut serta, sedangkan pada periode kedua, yang berlangsung dari September hingga Oktober, ditambahkan 10 merek baru. Program ini menjadi jembatan penting bagi pelaku ekonomi kreatif Indonesia untuk memperluas pasar ke tingkat global.

Teuku Riefky menekankan bahwa Paviliun Indonesia lebih dari sekadar ruang pameran; itu adalah simbol kemajuan ekonomi kreatif nasional yang berakar pada nilai budaya bangsa.

“Melihat karya anak bangsa dari berbagai subsektor — dari musik, fesyen, kriya hingga teknologi digital — mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Jepang dan dunia. Indonesia tidak hanya tampil, tapi menginspirasi,” tuturnya.

Keberhasilan Paviliun Indonesia di Osaka ini menjadi momentum yang strategis untuk mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif dunia serta memperkuat diplomasi budaya dan ekonomi di kancah internasional. Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen untuk terus mendorong pelaku industri kreatif agar tetap berani tampil di panggung global dengan inovasi, kolaborasi, dan produk yang mengedepankan kearifan lokal.

“Ekonomi kreatif adalah wajah baru diplomasi bangsa. Melalui karya, kita menunjukkan bahwa masa depan dapat dibangun dengan harmoni antara warisan budaya dan inovasi berkelanjutan,” tegasnya.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru