Senin, Desember 8, 2025

Menkeu Purbaya Tegaskan APBN Tidak Untuk Bayar Utang Whoosh, Diskusikan Mekanisme Bersama Danantara

BANGLISANTUY.COM – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak seharusnya digunakan untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dikenal pula sebagai Whoosh.

Pernyataan ini diungkapkan dalam Media Briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada hari Jumat (14/11).

“Kalau saya, mending enggak bayar (utang Whoosh) saya. Namun, ini adalah kebijakan dari pimpinan di atas, Presiden (Prabowo Subianto) dan lain-lain, yang perlu didiskusikan,” kata Purbaya dengan tegas.

Ucapan tersebut mencerminkan sikap hati-hati pemerintah dalam menghadapi masalah utang KCJB yang hingga kini banyak diperbincangkan oleh publik.

Walau begitu, Purbaya menekankan bahwa belum ada keputusan definitif terkait pembagian tanggung jawab antara pemerintah dan Danantara Indonesia selaku operator proyek transportasi cepat ini.

“Sepertinya, ini belum putus juga. Kita cenderung untuk membayar jalannya dan infrastrukturnya. Namun, rolling stock (gerbong Whoosh) bukan merupakan tanggung jawab kita; mereka (Danantara) yang harus menangani itu,” jelasnya.

Hingga saat ini, pemerintah bersama Danantara masih merundingkan mekanisme restrukturisasi utang KCJB. Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam diskusi ini adalah bagaimana mengatur beban antara operator dan pemerintah agar tidak merugikan kondisi keuangan negara.

“Makanya, saya bilang kalau nanti mereka (Danantara) melakukan diskusi dengan pihak sana (China), saya juga ingin ikut. Saya mau melihat, jangan sampai merugikan negara, tetapi kita cari solusi terbaik untuk kepentingan negara ini,” tutur Purbaya.

“Jadi, proses diskusi terkait restrukturisasi utang Whoosh ini masih berlangsung,” tambahnya.

Di sisi lain, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah dalam melakukan restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan proporsional.

Dony menambahkan bahwa pembagian tanggung jawab ini juga telah disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Danantara akan mengambil alih tanggung jawab dalam hal operasional, sementara pemerintah akan lebih fokus pada sisi infrastruktur,” jelasnya.

Pembagian tanggung jawab ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kinerja proyek Whoosh serta mengurangi beban finansial negara.

“Kami bertanggung jawab secara operasional untuk proyek Whoosh agar dapat memberikan layanan yang lebih optimal. Kami berharap dapat menarik lebih banyak penumpang di masa mendatang,” ujar Dony saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (11/11).

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru