Sabtu, Oktober 11, 2025

Mengenal Sesar Lembang: Potensi Gempa Besar di Bandung Menurut Ahli BRIN

BANGLISANTUY.COM – Sesar Lembang, sebuah patahan aktif yang membentang sepanjang 29 kilometer dari Padalarang hingga Jatinangor, kini kembali menarik perhatian para ahli kebumian. Patahan ini terletak sekitar 10 kilometer di utara Kota Bandung dan dikatakan memiliki potensi untuk memicu gempa besar dengan magnitudo mencapai 7.

Menurut peneliti Geologi Gempa Bumi dari BRIN, Mudrik R. Daryono, pergeseran batuan di Sesar Lembang bergerak pada laju antara 1,9 hingga 3,4 milimeter per tahun. Proses pergeseran ini telah berlangsung selama ribuan tahun, yang meninggalkan bukti nyata berupa pergeseran Sungai Cimeta sejauh ratusan meter.

“Secara umum, pergeseran didominasi pergerakan mendatar, sedangkan naik-turun hanya sebagian kecil,” jelas Mudrik pada Senin, 29 September 2025.

Kajian paleoseismologi yang dilakukan menunjukkan bahwa jalur ini pernah mengalami gempa besar pada beberapa periode, seperti pada abad ke-15, 60 tahun sebelum Masehi, dan bahkan 19 ribu tahun lalu. Hal ini menjadi bukti bahwa aktivitas geologis di Sesar Lembang tidak bisa dianggap remeh.

Dalam sejarahnya, Sesar Lembang telah berulang kali mencatat aktivitas seismik yang signifikan. Gempa-gempa yang terjadi di jalur ini tidak hanya memberikan dampak fisik pada lingkungan, tetapi juga mempengaruhi kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Oleh karena itu, kesadaran akan potensi ancaman dari gempa bumi di wilayah ini sangat penting.

Kesadaran akan potensi gempa besar di Sesar Lembang mendorong perlunya langkah-langkah mitigasi yang tepat. Upaya ini sangat penting untuk melindungi masyarakat dan infrastruktur dari risiko yang dapat ditimbulkan. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang strategis dan terencana dalam menghadapi ancaman bencana ini.

Mitigasi dapat meliputi berbagai aspek, mulai dari pendidikan kepada masyarakat tentang kebencanaan, penguatan bangunan, hingga penyusunan rencana darurat yang komprehensif. Perlunya kolaborasi antara para ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi ancaman gempa ini.

Melihat potensi risiko yang ada, Sesar Lembang menjadi salah satu fokus utama dalam kajian kebumian di Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pergerakan patahan ini, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terjadinya gempa di masa depan. Tidak ada langkah yang sia-sia ketika datang untuk menjaga keselamatan dan ketahanan masyarakat dari bencana alam.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru