Minyak mentah atau istilah kondensat adalah untuk campuran hidrokarbon cair dengan kepadatan dan viskositas rendah yang ditemukan bersama gas alam. Ia terbentuk secara alami di dalam sumur gas atau sumur minyak yang juga menghasilkan gas yang dikelola oleh masyarakat penambang (pengeboran) liar di wilayah Provinsi Aceh dan Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Secara ilmiah, minyak kondensat atau minyak mentah tersebut dapat dipisahkan dari gas alam melalui proses pendinginan dan tekanan, dan memiliki berbagai aplikasi industri untuk memisahkan cairan Hidrokarbon yang didapatkan dari sumur gas atau sumur minyak bercampur gas. Kondensat memiliki kepadatan dan viskositas yang sangat rendah, dan dalam kondisi standar (suhu dan tekanan standar) berwujud cair. Angka oktannya berkisar antara 65,0 hingga 75,0 dan tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor, sebab Kondensat tersebut adalah residu cair yang dihasilkan dari pemurnian gas alam.
Dari pantauan awak media ini dilapangan, jika pemurnian minyak kondensat (mentah) ini cukup marak dengan melibatkan berbagai pihak yang mencari keuntungan secara kotor, seperti pembelian BBM (Bahan bakar minyak) dari SPBU (Stasiun pengisian bahan bakar umum) lalu minyak kondensat tersebut di oplos dengan melarutkan zat kimia pewarna untuk menyerupai seperti BBM Subsidi Pemerintah jenis Pertalite.
Seorang warga Seirampah berinisial Li (32) yang jadi penjual eceran pinggiran menjelaskan kepada awak media ini, Rabu, (25/6/2025) sore,
”Secara langsung ini sangat merugikan masyarakat, khususnya pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan minyak oplosan yang di jual para oknum itu. Minyak ”konden”itu di oplos ke minyak yang di beli dari galon (SPBU) dan di jual ke masyarakat,” terangnya.
Kanit II Ekonomi di Satreskrim Polres Sergai IPDA Feris Harefa saat dikonfirmasi melalui aplikasi Whatsapp,
”Kami coba lidik ya bg. Soalnya baru dengar juga. Ok bang, kami lidik ya,” ujar Feris.
Jika benar hal ini terjadi dan mafia minyak kondensat marak melakukan kegiatannya di Wilkum Polda Sumut khususnya Polres Sergai, dimana secara kasat mata sangat sulit membandingkan keaslian jenis minyak oplosan atau asli produk Pertamina. Masyarakat berharap agar hal yang merugikan masyarakat dan Negara ini untuk segera ditindak dan para pelaku kejahatan tersebut untuk ditangkap dengan tidak pandang buluh.




