Keputusan MA Picu People Power

Keputusan MA Picu People Power

Dideklarasinya Anies Rasyid Baswedan akrab dipanggil Anies sebagai calon presiden Republik Indonesia oleh Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP, telah menjadi momok yang menakutkan bagi rejim penguasa saat ini. Sebenarnya dicalonkanya Anies sebagai Presiden tidak perlu ditakutkan dan bukan pula hal yang menakutkan karena munculnya Anies sebagai calon Presiden adalah proses demokrasi yang memang harus dilalui. Syarat ambang batas semula diduga menjadi batu sandunganyapun telah dipenuhi sehingga Anies sebagai Warga Negara Indonesia tidak ada satu alasanpun sesuai undang undang yang bisa menghalanginya untuk dicalonkan sebagai calon Presiden pada Pemilu tahun 2004.

Namun dari hari kehari rakyat para pendukung Anies Rasyid Baswedan menjadi cemas bahkan geram, karena selalu saja ada upaya untuk menggagalkan atau menjegal Anies maju sebagai calon Presiden. Upaya itu mulai dari memporak porandakan partai pendukungnya agar Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pecah sehingga Anies gagal jadi calon Presiden Republik Indonesia dan atau sengaja membuat dan menyebarkan berita hoax serta fitnah untuk menjatuhkan nama baik Anies.

Upaya itu nyata, diantaranya baru baru ini bagaimana hingar bingarnya jagad dunia maya dengan berita hoax yang dibuat dan disebarkan bahwa Anies berbohong pergi haji. Ungkapan “Tukang Bohong Naik Haji” dilekatkan pada diri Anies. Pada saat itu para pendukung Anies seakan kehabisan akal untuk membantah fitnah tersebut. Pendukung Anies semakin kelimpungan dengan serangan gencar dimedia sosial terhadap Anies tersebut akibat dengan diamnya pemerintah seakan membenarkan Anies berbohong naik haji atas undangan pemerintah Arab Saudi. Pemerintah atau apparat yang berwenang seharusnya tahu apa sebanarnya yang terjadi, namun sikap diam ini dijawab oleh Arab Saudi dengan menyebarkan foto foto dan video kegiatan Anies yang memang mendapat undangan untuk naik haji tahun 2023 ini. Bayangkan bila tidak ada campur tangan tidak langsung dari pemerintah Arab Saudi dengan diam juga, sebagaimana halnya dengan pemerintah Indonesia yang diam, maka stigma Anies pembohong melekat erat pada diri Anies Baswedan.

Belum reda kegeraman rakyat pada upaya mencemarkan nama baik Anies, rakyat Kembali dibuat geram dengan aksi 3 menteri yang ramai ramai mengatakan JIS tidak standar FIFA. Mereka sengaja mengumandangkan itu dengan beramai ramainya dan mengundang wartawan  untuk menyebar luaskan berita JIS tidak standar FIFA. Bagaimana mungkin mereka mengklaim  JIS tidak standar FIFA padahal kenyataanya FIFA belum melakukan pemeriksaan pada stadion tersebut. Rakyat dan  ramainya netizen membela Anies habis habisan karena dalam pandangan mereka, di Jakarta saat ini sedang terjadi penghapusan jejak karya Anies Rasyid Baswedan ketika menjabat Gubernur DKI.

Itulah, dari hari kehari selalu saja ada upaya penjenggalan terhadap Anies untuk dicalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia. Belum lagi dengan bayangan pemilu tahun 2019 dengan banyaknya korban meninggal tanpa pengusutan yang jelas, padahal mereka yang meninggal itu sebanyak lebih dari 800 orang adalah petugas pemilu. Kemudian kemungkinan terjadinya kecurangan pemilu tahun 2024 bukan sekedar potensi dan kecurigaan, tapi benar benar sudah mulai terjadi. ini mulai terjadi. Upaya yang cenderung dengan segala cara ini, tentunya bukan tidak menimbukan bahaya bagi negeri ini. Kegeraman yang bertumpuk tumpuk ini dapat meletup sehingga  menjadi aksi yang dapat menjatuhkan Jokowi sebelum waktunya. Suara people power sudah mulai didengungkan, tinggal menunggu kapan meletupnya, menjadi gerakan yang besar yang mampu menumbangkan Presiden Jokowi.

PK (Peninjauan Kembali) Moeldoko ke MA (Mahkamah Konstitusi) adalah salah satu upaya hukum Moeldoko dalam rangka merampok Partai Demokrat. Dikatakan merampok karena sebagai anggota partaipun bukan, namun Moeldoko merasa orang yang sah sebagai ketua partai tersebut. Upaya Moeldoko merampok Partai Demokrat ini sudan 16 kali dilakukan dan selalu kalah. Kali ini Moeldoko melakukan upaya yang ke 17 kali.  Upaya Mooldoko ini bukan hanya sekedar menang atau kalah, tapi berpotensi pula memecah belah soliditas partai bahkan bukan hal yang mustahil Partai Demokrat bubar karenanya. Soliditas Partai Demokrat benar benar diuji.

Dimenangkankah oleh MA kali ini upaya Moeldoko itu? Rasa keadilan Rakyat akan terusik bila, 16 kali Moeldoko kalah, tapi tiba 1 kali menang, berdampak menghancurkan kehendak rakyat untuk menjadikan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden. Memenangkan Moeldoko berarti menggagalkan Partai Demokrat untuk terus berkoalisi dengan Partai Nasdem dan PKS sehingga KPP bubar, maka gagalah Anies Rasyid Baswedan menjadi calon Presiden pada pemilu tahun 2024.

Bila hal ini terjadi, PK Moeldoko dimenangkan sehingga Anies gagal jadi calon Presiden, maka rakyat bukan cuma geram, kemarahan rakyat dapat benar benar meletup, tidak terbendung, protes besar meledak, menjadi gerakan besar untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Jokowi, karena Rakyat tidak mempercayai lagi sistem pemerintahan saat ini. Rakyat benar benar kehilangan kepercayaan pada Lembaga Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Itulah People Power, dan bila itu telah terjadi siapapun tidak akan mampu membendungnya. Ibarat air bah, dia akan menerjang semua yang menghadangnya. Bila hal itu terjadi, yang tinggal adalah hati Nurani penegak hukum, meletupkan pelurunya, berarti menumpahkan darah   rakyat. Juga hati Nurani Presiden Jokowi membiarkan penegak hukum pelindung dirinya, sampai wajah penegak hukum itu  terpercik bersimbah darah rakyat demi menjaganya sampai dirinya terguling atau mundur demi tetap tegaknya NKRI.

Cegah sebelum itu terjadi, tegakan hukum seadil-adilnya dan memenuhi rasa keadilan serta  akal sehat. MA tahu itu bagaimana seharusnya berbuat.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!