Anies Dikambinghitamkan Dalam Kebakaran Depo Pertamina, Siapa yang Hendak Diselamatkan Rezim?

Anies dijadikan kambinghitam atas kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara terbakar pada Jumat malam , 3 Maret 2023. Tapi di jagad sosial media, para pendengung rezim terkesan menjadikan Anies Baswedan sebagai kambinghitam.

Langkah menyiram minyak di api berkobar ini bisa kita lihat di unggahan Ruhut Sitompul. Dia mengunggah salinan kontrak politik Anies Baswedan saat maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Terkesan framing yang ingin dimunculkan dari unggahan tersebut adalah pragmatisme Anies mendulang suara membuat rakyat sengasara.

Tapi tidak lama berselang, kontrak politik Joko Widodo (Jokowi) saat maju Pilkada DKI Jakarta juga diunggah oleh mantan politisi Golkar, Andi Sinulingga. Isinya kurang lebih sama dengan kontrak politik Anies saat maju di Pilkada DKI Jakarta.

Dengan begitu, apakah kita bisa menyimpulkan serampangan, segala bentuk kekacauan di DKI Jakarta disebabkan warisan Jokowi?

Tentu narasi memecah belah ini tidak boleh dibiarkan. Dengan terus menyiram minyak di api yang berkobar, mustahil bangsa ini mengalami perubahan dan perbaikan. Api terus membara, oligarki diam-diam berpesta, sementara rakyat terus menderita.

Seperti yang dikatakan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai sebuah bangsa, kita tidak perlu malu mengapresiasi segala sesuatu yang baik dari pemimpin sebelumnya. Tapi kita juga tidak boleh diam jika ada sesuatu yang belum baik. Sederhanya, yang sudah baik dilanjutkan, yang belum baik diperbaiki.

Perubahan dan perbaikan hanya akan hadir jika semua elemen bangsa ini fokus menemukan akar masalah, merumuskan, dan menyelesaikan masalahnya. Tidak sekadar saling menyalahkan dan menumpuk masalah untuk menutupi kesalahan sebelumnya.

Seperti diketahui, kebakaran Depo ataupun kilang minyak Pertamina di era Jokowi tidak baru terjadi sekali. Tercatat sudah ada 4 kali terjadi kebakaran hebat dengan total kerugian yang fantastis, seperti kebakaran kilang minyak RU VI di Balongan Indramayu (29 Maret 2021), kebakaran kilang minyak Unit IV Pertamina di Cilacap (11 Juni 2021 dan 16 November 2021), dan terkahir kebakaran Depo Pertamina Plumpang (3 Maret 2023).

Apakah kita mau jadi keledai yang tidak bosan-bosannya jatuh ke lubang yang sama?

Jika tidak mau di cap keledai, tentu investigasi dan audit mendalam harus dilakukan. Kalau perlu, pecat pejabat-pejabat Pertamina yang tidak kompeten menangani permasalahan yang kerap berulang ini. Jangan sampai nanti rakyat curiga, kalau kebakaran di Pertamina adalah akal-akalan agar rezim bisa cari cuan dalam proyek perbaikan.

Perubahan dan perbaikan adalah hal yang mutlak untuk memperbaiki negeri ini. Perubahan dan perbaikan harusnya bukan diidentifikasi secara politis milik kelompok tertentu. Perubahan dan perbaikan harus dimaknai sebagai gelombang kehendak rakyat untuk bangsa ini lebih baik.

Oleh: D. R. Setya Budi

Aktivis PDPR (Pembasisan Demokrasi dan Partisipasi Rakyat)

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!