Minggu, November 16, 2025

Kolaborasi Jaga Mangrove dan Tambak Udang: 458.000 Benur Ditebar di Desa Dabong Melalui Program Silvofishery

BANGLISANTUY.COM – Desa Dabong, yang terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, menjadi salah satu contoh nyata dari kolaborasi antara pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi masyarakat di sekitar Hutan Desa.

Hutan Desa Dabong seluas sekitar 2.869 hektare dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Dabong berdasarkan SK.3820/MenLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/7/2017 dan didominasi oleh ekosistem Hutan Mangrove. Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal bagi berbagai biota laut dan pesisir, tetapi juga sebagai pelindung garis pantai dari abrasi serta berperan sebagai penyerap karbon yang sangat efisien.

Keberadaan ekosistem mangrove memiliki kontribusi penting terhadap keseimbangan lingkungan. Selain itu, Hutan Desa Dabong juga menyimpan potensi besar di sektor pertambakan udang, yang menjadi harapan bagi peningkatan ekonomi lokal.

Dalam rangka mengoptimalkan potensi ini, SAMPAN Kalimantan bekerja sama dengan Carbon Ethics dan didukung oleh FisTx, meluncurkan program bantuan bibit udang vaname bagi masyarakat setempat. Melalui inisiatif ini, sebanyak 458.000 ekor benur ukuran PL 8 disuplai kepada tiga petambak di daerah tersebut.

Proses penyaluran dilakukan pada Selasa, 16 September 2025, di Desa Dabong. Program ini mengusung pendekatan Silvofishery, yaitu sistem budidaya perikanan yang terintegrasi dengan usaha penanaman serta pelestarian hutan mangrove. Dengan model ini, tambak tidak hanya dirancang untuk meningkatkan hasil produksi, tetapi juga untuk menjaga agar ekosistem tetap lestari.

Melalui metode Silvofishery, petambak didorong untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan, menciptakan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan keberlanjutan alam. Selain mendukung sektor ekonomi, cara ini juga membantu melindungi ekosistem mangrove yang berfungsi krusial bagi keberlangsungan kehidupan akuatik dan perlindungan terhadap garis pantai.

Upaya konservasi seperti yang dilakukan di Hutan Desa Dabong menjadi penting di tengah tantangan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir, termasuk perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya secara bijaksana, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Inovasi seperti ini menunjukkan bahwa pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan mampu menciptakan manfaat ganda. Dalam hal ini, masyarakat mendapatkan peluang usaha baru, sedangkan lingkungan tetap terjaga. Sinergi antara konservasi dan pembangunan ekonomi adalah langkah penting menuju keberlanjutan jangka panjang.

Sebagai tambahan, penting untuk menyadari bahwa keberadaan Hutan Mangrove tidak hanya menguntungkan bagi masyarakat desa, tetapi juga membawa dampak positif bagi ekosistem lebih luas. Oleh karena itu, kebijakan yang mendukung inisiatif seperti ini perlu terus digalakkan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas lagi ke depannya.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru