BANGLISANTUY.COM – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sedang melaksanakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) sebagai bagian dari inisiatif padat karya tunai untuk anggaran tahun 2025. Program ini bukan hanya berfokus pada pengembangan jaringan irigasi, tetapi juga berfungsi sebagai alat vital dalam menyerap tenaga kerja di berbagai wilayah Indonesia.
Dari bulan Januari hingga September 2025, program P3TGAI telah dilaksanakan di sebanyak 8.000 lokasi di seluruh Indonesia dengan alokasi anggaran mencapai Rp1,8 triliun. Pada akhir September, realisasi fisik proyek mencapai 54,52%, sedangkan realisasi keuangan telah mencapai 76,88%. Kegiatan ini telah menyerap 65.424 tenaga kerja dengan total 2.944.080 Hari Orang Kerja (HOK).
Menteri PU, Dody Hanggodo, menyatakan bahwa pelaksanaan P3TGAI diorganisir dengan pola swakelola yang melibatkan kelompok masyarakat. Melalui pendekatan ini, dana pembangunan dapat langsung berputar di dalam desa, sehingga mendorong rasa memiliki warga terhadap infrastruktur yang sedang dibangun.
“Padat karya bukan sekadar membangun irigasi, tapi juga membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar Dody di Jakarta, pada hari Kamis (2/10).
Menjelang tahun 2026, Kementerian PU menargetkan ekspansi P3TGAI hingga mencapai 12.000 lokasi, yang merupakan peningkatan sebesar 50% dibandingkan tahun ini. Rencana ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengedepankan pembangunan infrastruktur berbasis padat karya sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Selain P3TGAI, program padat karya yang dijalankan oleh Kementerian PU juga meliputi berbagai aktivitas, seperti pemeliharaan jalan dan jembatan, penyediaan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas), sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas), dan pembangunan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW). Secara keseluruhan, pada tahun 2025, program padat karya telah berhasil menyerap lebih dari 147.518 tenaga kerja dengan total 4,61 juta HOK.