Jumat, Oktober 10, 2025

Kementerian PU Percepat Rehabilitasi Irigasi Delta Brantas untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan Nasional

BANGLISANTUY.COM Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur ketahanan pangan Indonesia dengan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi di Daerah Irigasi (DI) Delta Brantas, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Upaya ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi optimal saluran irigasi yang mengalami kebocoran dan sedimentasi, serta memperbaiki kerusakan struktural agar distribusi air ke lahan pertanian menjadi lebih efektif dan merata.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menyatakan bahwa rehabilitasi jaringan irigasi merupakan bagian integral dari program nasional yang dilaksanakan secara berkesinambungan di berbagai daerah di tanah air, termasuk Sidoarjo.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, Kementerian PU terus mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang menjadi kewenangan pusat. Melalui investasi nasional ini, kita ingin menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan produktivitas petani,” ungkap Dody saat meninjau proyek rehabilitasi DI Delta Brantas pada Senin, 6 Oktober 2025.

Jaringan irigasi DI Delta Brantas memiliki panjang saluran primer sekitar 82,38 kilometer (km) serta saluran sekunder yang mencapai 269,55 km, yang mengairi lahan pertanian seluas 17.942 hektare di Kecamatan Krian, Prambon, Tarik, Balongbendo, dan Krembung. Sektor ini didukung oleh empat saluran sekunder (SS), yaitu SS Kemlaten, SS Krembung, SS Bokong, dan SS Lengkong.

Kegiatan rehabilitasi, yang telah diimplementasikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sejak 1 Agustus 2025, mencakup sejumlah pekerjaan signifikan. Di SS Bokong, misalnya, rehabilitasi dilakukan sepanjang 11,597 km, dengan pembangunan 41 pintu air, 29 bangunan ukur, serta pemasangan 31 peilschaal, 31 papan eksploitasi, dan 25 nomenklatur baru.

Pada SS Kemlaten, rehabilitasi berlangsung sepanjang 5,642 km, meliputi pembangunan 5 pintu air, 6 peilschaal, dan 6 papan eksploitasi. SS Lengkong juga mengalami perbaikan sepanjang 6,228 km, sedangkan SS Krembung sepanjang 6,427 km dengan penambahan 16 pintu air dan bangunan pelengkap lainnya.

Saat ini, pekerjaan fisik telah memasuki fase pengeringan dan pengecoran lantai saluran. Menteri Dody menegaskan bahwa tahapan ini sangat penting untuk memastikan tidak ada kebocoran yang bisa menyebabkan kehilangan debit air.

“Sebelum direhabilitasi, banyak kebocoran karena terakhir diperbaiki pada tahun 2016. Dengan perbaikan ini, kita pastikan saluran kembali berfungsi maksimal agar pasokan air ke sawah tetap lancar,” jelas Dody.

Direhabilitasi hingga Desember 2025, proyek DI Delta Brantas diharapkan dapat mengoptimalkan saluran sekunder yang melayani 567,7 hektare lahan pertanian. Inisiatif ini ditargetkan untuk meningkatkan efisiensi distribusi air, mengurangi kehilangan air, serta mendukung peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas hasil pertanian di Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru