UMP Jateng Paling Kecil, Pengamat : Artinya Ganjar Gagal Sejahterakan Buruh

Ribuan Buruh di Jawa Tengah Demonstrasi Minta Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP). Saat ini, Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan UMP terkecil di Indonesia.
Ribuan Buruh di Jawa Tengah Demonstrasi Minta Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP). Saat ini, Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan UMP terkecil di Indonesia.

Tajukpolitik – Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Tengah (Jateng) yang hanya 1,9 juta Rupiah merupakan paling kecil se-Indonesia adalah kegagalan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dalam menyejahterakan warganya.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, Senin (5/12).

“Ini artinya Ganjar gagal sejahterakan buruh selama dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah. Itu dua periode loh. Dan itu di daerah tempat dia dilahirkan,” tegasnya.

Muslim menilai warga Jawa Tengah dinilai tidak mampu disejahterakan oleh Ganjar Pranowo. Sehingga, nasib bangsa Indonesia berpotensi berantakan jika dipimpin oleh Ganjar yang diyakini cuma bisa jualan pencitraan.

“Jadi aneh kalau yang usung Ganjar sebagai capres dan Ganjar ngotot capres yang didukung oleh sejumlah lembaga survei menjadi hal yang tidak masuk akal,” tambahnya.

Menurut Muslim, nasib buruh merana di tengah tingginya inflasi harga-harga kebutuhan hidup yang paling mendasar. Apalagi, Jawa Tengah juga merupakan provinsi dengan tingkat kemiskinan paling tinggi.

“Jadi sebagaimana lembaga survei, tim relawan, timses, dan Ganjar sendiri jangan tipu publik dengan pencitraan untuk maju sebagai capres. Berhentilah untuk copras capres karena tidak ada prestasi yang mau dijual,” ucapnya.

Namun, lanjut Muslim, jika Ganjar punya prestasi mensejahterakan rakyat miskin dan buruh selama menjadi Gubernur, cukup rasional dijadikan sebagai modal sosial dan modal politik untuk dagangan dirinya sebagai capres.

“Jadi Gubernur saja gitu, apalagi yang diharapkan pimpin negara dan bangsa yang lebih besar? Bisa jadi setiap hari hanya bisa jualan pencitraan yang terjadi dan didukung oleh lembaga-lembaga survei dan media-media bayaran,” pungkasnya.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!