TajukPolitik – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa beberapa waktu belakangan ini menuai banyak kritikan dari berbagai pihak perihal pidatonya yang menyinggung amplop kiyai.
Pidato Suharso itu disampaikan di acara pembekalan antikorupsi politik cerdas berintegerasi di Gedung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada Senin 15 Agustus 2022.
Terkait hal ini, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Jakarta Hendri Satrio berpandangan bahwa kasus amplop kiai ini, PPP diingatkan bahwa konstituen PPP adalah basis akar rumput Islam.
“Dengan kasusnya amplop kiai ini, Suharso diingatkan bahwa konstituen PPP ini konstituen yang akar rumput Islam,” kata pria yang akrab disapa Hensat ini kepada wartawan, Senin (22/8/2022).
Untuk itu, menurut Hensat, mungkin saja PPP tidak tepat berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sebab, koalisi yang terdiri dari PPP, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini sempat diisukan sebagai perahu untuk Ganjar Pranowo yang dikenal nasionalis.
Bahkan, dia menilai ada baiknya PPP bergabung ke koalisi yang akan dibangun Partai Nasdem.
“Jadi, mungkin di KIB itu enggak tepat PPP sangat mungkin dia justru gabung ke Nasdem,” ujarnya.
Apalagi, pendiri lembaga riset KedaiKOPI ini menambahkan, Nasdem selama ini gencar menyampaikan bahwa akan mengusung Anies Baswedan yang selama ini banyak didukung basis pemilih Islam.
“Misalnya, Nasdem mau dorong Anies Baswedan, karena konstituennya lebih ke sana. Kalau dari case-nya amplop kiyai ya,” tandas Hensat.
