TajukPolitik – Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang membagikan amplop merah dengan logo partai berisi uang kepada jamaah masjid.
Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu mengatakan bahwa hal itu membuat negara seakan bertambah rusak.
“Negara makin rusaaakkkkk,” ujar Said Didu dikutip tajukpolitik.com dari akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (28/3).
Sebelumnya, beredar video orang yang bagi-bagi amplop merah dengan logo PDIP. Video tersebut diunggah oleh akun @Aiek_Speechless. Di dalam video, tampak seorang pria membagikan amplop warna merah kepada para jamaah salat lainnya.
Pemilik akun menyebut ada gambar simbol PDIP pada amplop yang diterimanya dan amplop tersebut berii uang tunai Rp300 ribu. Ia pun mempertanyakan maksud pembagian amplop tersebut mengingat sudah ada larangan bahwa rumah ibadah seperti masjid tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik.
“Katanya Masjid tak boleh buat kegiatan politik?! Lalu, yg dilakukan @PDI_Perjuangan ini apa namanya?! Bagi-bagi amplop merah simbol PDIP isi Rp300ribu,” ujar akun tersebut.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah meluruskan soal rekaman video bagi-bagi amplop berwarna merah berlambang partai PDI Perjuangan di sebuah masjid yang viral di media sosial. Amplop berisi uang tunai tersebut diklaim merupakan zakat yang dia bagikan ke masyarakat.
“Lah saya kan dari PDIP, saya tunjukin kader PDIP bayar zakat juga dong,” kata Said, Senin (27/3).
Sehingga terkait adanya foto dan logo partai dalam amplop tersebut, kata Said, hal itu sebagai identitas dirinya sebagai kader PDIP yang diwajibkan membayar zakat.
“Itu seluruh lader PDIP diwajibkan mengeluarkan zakat bagi yang mampu,” pungkasnya.