Soroti Etika Demokrasi Pidato Megawati, Rocky Gerung: Kalau Jokowi Nggak Ada Apa-apanya Apalagi Ganjar

Rocky Gerung menyoroti etika demokrasi pidato politik yang disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam peringatan HUT PDIP
Rocky Gerung menyoroti etika demokrasi pidato politik yang disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam peringatan HUT PDIP

TajukPolitik – Pengamat politik, Rocky Gerung, menyoroti etika demokrasi pidato politik yang disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam peringatan HUT Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum lama ini.

Hal itu diungkapkan Rocky dalam konten video di kanal Youtube Rocky Gerung Official yang dikutip tajukpolitik.com, Jumat (13/1).

“Sebetulnya kalau kita lihat etika demokrasi, ya bagaimana pun Pak Jokowi masih presiden lho. Tapi disuruh dengerin seseorang yang sebetulnya rakyat biasa aja,” kata Rocky Gerung.

Dalam pidatonya, Megawati sempat menyinggung peran PDIP dalam mendukung Jokowi menjadi presiden dua periode. Ia juga mengungkapkan, Jokowi kasihan jika tidak ada PDIP.

Rocky Gerung menilai Megawati seolah-olah ingin mnegatakan bahwa Jokowi tidak ada apa-apanya.

“Dan tentu kalau Jokowi enggak ada apa-apanya apalagi Ganjar yang sekadar petugas Jokowi kan. Jadi Mega mau katakan eh Ganjar itu petugasnya petugas,” tutur Rocky.

Rocky menambahkan dari bahasa tubuhnya, Jokowi merespon ungkapan tersebut dengan gamang. Begitupun dengan Ganjar.

“Bukan tegang atau gelisah, tapi merasa menunggu ini sebenarnya gue mau diledekin apa enggak nih?” kata Rocky.

“Pak Jokowi ditahan 90 menit itu hanya untuk dengar uraian panjang dari ketua partainya,” tambahnya.

Selain itu Megawati, kata Rocky, terlihat menempatkan moralnya di atas Presiden Jokowi dan para menteri yang hadir.

“Orang udah tahu bahwa Jokowi pasti akan tunduk pada kekuatan moral Ibu (Megawati). Lebih tinggi kekuatan moral Ibu Mega dari Pak Jokowi,” tukasnya.

Pidato Megawati Soekarnoputri yang mengasihani Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai sikap yang mempermalukan kepala negara. Hal ini diungkap Pegiat media sosial (Medsos) Lukman Simanjuntak.

Ia menilai cara bercanda Megawati tersebut jadi bentuk konsistensi posisinya sebagai ketua partai ke Jokowi. Dengan demikian, kata Lukman, anak Soekarno ini cuma menganggap Jokowi sebagai petugas partai saja.

Menurut saya sih Mega benar-benar konsisten perlakukan Jokowi sebagai petugas partai dalam acara HUT PDIP ke-50,” tulis Lukman di akun Twiternya pada Selasa (10/1).

“Jabatan sebagai presiden enggak halangi Mega untuk mempermalukan Jokowi,” katanya.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!