Pengamat Nilai PDIP Lebih Mungkin Koalisi dengan Demokrat, Khoirul Umam: Sama-sama Nasionalis

demokrat

TajukPolitik – PDI Perjuangan dinilai lebih mungkin berkoalisi dengan Partai Demokrat karena tak memiliki hambatan ketimbang Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Penilaian itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam yang mengatakan PDIP dan Demokrat sama-sama nasionalis sehingga tak ada hambatan dari segi ideologi partai.

Bersatunya PDIP dan Demokrat, kata Umum, hanya butuh itikad baik dari elite kedua partai yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

“PDIP dan Demokrat sama-sama nasionalis dan juga dekat dengan elemen Islam moderat,” kata Umam, Rabu (13/7/2022).

Umam mengatakan, jika ingin koalisi PDID dan Demokrat terbentuk maka Megawati dan SBY harus mau mengikis keengganan berkomunikasi akibat dinamika politik di masa lalu.

Diketahui, hubungan keduanya disinyalir renggang sejak Pemilu 2004.

Saat itu, Megawati yang menjadi calon presiden petahana kalah suara dari SBY yang akhirnya menggantikannya di kursi RI-1.

Menurut Umam, jika Megawati dan SBY sudah bisa saling memaafkan, maka koalisi PDIP dan Demokrat bukan lagi mimpi.

Koalisi keduanya juga bergantung pada kemampuan putra dan putri mahkota partai, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk menyudahi tradisi politik dendam.

“Pemimpin besar politik harus menjadi teladan yang baik bagi generasi muda, dengan mengutamakan politik sinergi dan kolaborasi, bukan praktik politik yang menyemai dendam dan permusuhan,” ujarnya.

Lain dengan PKS, menurut Umam, sulit bagi PDIP menjalin kerja sama dengan partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu. Pasalnya, kedua partai memiliki perbedaan ideologi yang sangat ekstrem.

Masing-masing menempati posisi poros kutub ideologi yang berbeda, PKS di sayap kanan dan PDIP di sisi kiri.

“Relasi antara PDIP dan PKS ibarat air dan minyak, tidak mudah menyatukan karena memang ada garis perbedaan signifikan dalam pondasi ideologis keduanya,” kata Umam.

Kendati demikian, tak ada salahnya ruang dialog antarpartai dibuka untuk menjembatani polarisasi antara keduanya.

Bagaimanapun, lanjut Umam, rencana silaturahmi PDIP ke seluruh partai politik merupakan langkah yang baik jelang Pemilu 2024.

“Rencana pertemuan PDIP dengan Partai Demokrat dan PKS merupakan langkah progresif untuk menghadirkan pendidikan politik yang sehat dan mengokohkan tradisi demokrasi yang matang,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Sebelumnya diberitakan, Megawati Soekarnoputri menugaskan putrinya yang tak lain adalah Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, untuk menemui semua ketua umum partai politik.

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul bilang, Megawati tak memerintahkan putrinya untuk bertemu dengan satu atau dua petinggi parpol saja, melainkan seluruhnya.

Dengan demikian, bukan tidak mungkin Puan menjadwalkan pertemuan dengan dua partai yang sempat disebut sulit bekerja sama dengan PDIP, yakni Demokrat dan PKS.

“Ibu (Megawati) tidak mengatakan ini nomor siji (satu), ini nomor dua tidak begitu. Bisa saja zig-zag ketemu, ‘Oh, saya mau sama-sama yang muda, bagaimana kalau ketemu Mas AHY bisa,” kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

“Oh, kira-kira ideologinya agak berjauhan, misalnya mau ketemu Syaikhu (Presiden PKS Ahmad Syaikhu) dulu ya monggo,” tuturnya.

Demokrat Klaim Tak Bermasalah dengan PDIP

Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng menanggapi pernyataan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto yang mengatakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani bisa saja menjajaki komunikasi politik dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Andi menyebut pihaknya tak punya masalah untuk menjalin kerja sama dengan PDIP.

Jika ada yang mengaku bermasalah, maka masalah itu bukan di pihak Demokrat.

“Kalau mau berkomunikasi, kita selalu terbuka. Jadi kalau ada yang bermasalah, masalahnya bukan di Demokrat,” tutur Andi dihubungi Kompas.com, Rabu (13/7/2022).

Andi pun mengapresiasi pernyataan Bambang. Sebab sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sempat menuturkan sulit bekerja sama dengan kedua parpol oposisi pemerintah itu.

Namun soal keinginan berkoalisi, lanjut dia, pihaknya selalu membuka diri dengan segala kemungkinan.

“Kami selalu terbuka, kalau tidak mau berkoalisi ya tidak apa-apa. Tidak phateken (tidak rugi) kata orang Jawa Timur,” ungkap dia.

Andi menilai baik jika komunikasi antara Puan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa terbangun.

Sebab sejak awal Partai Demokrat punya kerja-kerja membangun bangsa tidak bisa dilakukan sendirian.

“Kami sejak awal mengagendakan silaturahmi 360 derajat, artinya dengan semua komponen bangsa lain, terutama kekuatan politik bangsa,” jelas dia.

“Harapan kami, para pemimpin politik generasi muda bisa melangkah ke depan bersama-sama membangun bangsa ini, lebih baik dari generasi sebelumnya,” tandasnya.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!