TajukPolitik – Efek pemilu 2019 yang hanya menghadikan dua pasang calon telah memberikan dampak terhadap polarisasi atau pembelahan ditengah masyarakat.
Hal tersebut diperkuat oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia mengatakan polarisasi akibat Pemilu 2019 lalu masih dirasakan Indonesia hingga saat ini dan harus bisa dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar tidak terulang.
“Sejak 14 Juni 2022, kita memasuki tahapan pemilu 2024. Sementara pemilu 2019 masih menyisakan permasalahan yang masih dapat kita rasakan,” kata Sigit saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-76 di Semarang seperti disiarkan secara virtual, Selasa (5/7/2022).
Sigit menjelaskan bahwa polarisasi itu telah memecah belah masyarakat sehingga berbahaya bagi kemajuan bangsa. Dengan itu, dia mengatakan pihaknya bakal melakukan pencegahan agar semua itu tidak terjadi.
“Polarisasi ini tidak boleh lagi terjadi pada pemilu, pilpres, pileg, pilkada serentak 2024. Karena konflik sosial dan perpecahan tentunya menjadi kemunduran bagi bangsa Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, rangkaian Hari Bhayangkara ke-76 ini menjadi momentum dalam mempersiapkan diri menjelang Pemilu 2024 nanti. Dia mengatakan kesiapan tersebut dapat digambarkan dalam tema kegiatan Bhayangkara yang mengusung tema persatuan dan kesatuan.