Hensat Sebut Blak-Blakan Banget Sindir Jokowi, Rizal Ramli: It’s Time For Change

Hensat mengomentari pernyataan Rizal Ramli yang sindir Jokowi dengan sebutan premature post power syndrome.
Hensat mengomentari pernyataan Rizal Ramli yang sindir Jokowi dengan sebutan premature post power syndrome.

TajukPolitik – Pengamat politik, Hendri Satrio (Hensat) mengomentari pernyataan ekonom senior Rizal Ramli menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan premature post power syndrome.

Post power syndrome adalah suatu kondisi kejiwaan yang umumnya dialami oleh orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan yang diikuti dengan menurunnya harga diri.

“Pak Harto turun, enggak ribut menyiapkan penggantinya. Pak Habibie turun juga santai saja. Gus Dur turun tak menyiapkan pengganti bahkan jalan-jalan keluar negeri. Mbak Mega turun santai aja. SBY turun juga tak gopoh-gopoh capresnya. Ini kok Jokowi pre-mature Post Power Syndrome,” ujarnya dalam unggahannya di Twitter, Rabu (30/11).

Pakar komunikasi politik Hendri Satrio membalas unggahan mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia itu.

“Bang @RamliRizal blak-blakan banget deh,” ungkap Hensat-sapaannya, Jumat (2/12).

Komentar Hensat itu kemudian juga dibalas oleh Rizal Ramli.

Menurut Rizal Ramli, terlalu banyak manipulasi yang sengaja diulang oleh rezim saat ini.

“Sudah waktunya Hendri, terlalu banyak manipulasi dan spinning fakta-fakta dan kejadian yang sengaja sering di-ulang rezim kardus ini sehingga seolah-olah kebenaran, meniru tehnik Joseph Goebbels! Media mainstream sudah lama menjadi media PR kekuasaan. It’s time for change,” tandas mantan Menkeu ini.

Rizal Ramli sebelumnya mengkritik Jokowi cenderung memberikan informasi yang tidak benar untuk masyarakat.

Menurutnya, Presiden Jokowi telah beberapa kali meyebarkan berita bohong kepada publik dan kerapa mengambil langkah-langkah yang tidak sesuai dengan omongannya.

“Dia [Jokowi] pidato ke kiri langkahnya ke kanan, itu betul-betul menghancurkan identitasnya,” kata Rizal melalui wawancaranya dengan di channel Total Politik, Rabu (30/11), seperti dilansir tajukpolitik.com.

“Orang mulai tahu bahwa Jokowi ini suka banyak sekali hoaksnya, banyak sekali kasih info yang enggak benar,” lanjutnya.

Menurutnya, semakin hari, publik dapat semakin memahami kecenderungan sikap Jokowi, dan hal ini akan sangat memengaruhi persepsi masyarakat terhadapnya.

Mula-mula, sih, enggak banyak yang tahu apalagi media menutupi, tetapi hari ini, kalau baca social media, terlihat persepsi … tentang kebiasaan dia,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Rizal Ramli juga mengkritik kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat Jokowi dan pemerintahannya selama memimpin Indonesia. Menurutnya, Jokowi belum mampu membangun ekonomi karena ketidakmampuan untuk memprediksi kondisi global di masa mendatang.

“Yang kedua, soal ekonomi yang dia ini apa enggak bakal bisa nyelesaiin. Kita selama tiga kuartal terakhir beruntung dapat info profit agar komoditi naik. Macam-macam naik, tetapi kuartal terakhir ini … profitnya anjlok karena ekspor Indonesia ke Eropa dan ke Amerika turun,” terangnya.

“Ini karena tim dia tidak bisa memprediksi apa yang terjadi setahun lagi, dua tahun lagi, dan bagaimana … menghindarinya,” tambahnya.

Sebelumnya, terkait pernyataan Jokowi soal pemimpin berambut putih untuk mempimpin Indonesia, Rizal Ramli juga telah melontarkan kritiknya dan menuduh Jokowi sedang menyiapkan boneka oligarki baru.

“Mas Jokowi belajar jujur, deh. Situ kan lagi menyiapkan boneka oligarki baru, untuk melindungi kepentingan kroni-kroni situ kan? Rakyat kan cuma slogan untuk tameng oligarki,” ujar Rizal Ramli.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!