Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi, Netizen: Dulu Era SBY Didemo Hampir Setiap Bulan Tapi Ekonomi Tumbuh

kepemimpinan SBY

TajukPolitik – Pengguna media sosial Lambe Waras memberikan perbandingan antara kepemimpinan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dengan kepemimpinan Presiden Jokowi.

Lambe Waras menuturkan bahwa di era kepemimpinan SBY, dia seringkali mendapat gangguan dalam pemerintahannya seperti didemo hampir setiap bulan.

Bahkan partai oposisi yang dipimpin oleh PDI Perjuangan secara terang-terangan turun ke jalanan menggalang demonstrasi memprotes segala kebijakan pemerintahan SBY.

Selain didemo hampir setiap bulan, Lambe Waras juga menyampaikan, SBY pernah dinista hingga dihinakan dengan bibawakan seekor kerbau diberikan inisial nama presiden. Tapi ekonomi era kepemimpinan SBY tetap tumbuh 6%.

“Dulu, Era SBY, pemerintahannya diganggu kiri kanan, didemo hampir setiap bulan, bahkan Presidennya sampai dinista dan dihinakan, tapi ekonomi tumbuh 6%”, kata Lambe Waras, dikutip dari cuitannya, Rabu 20 Juli 2022.

Menurutnya, pemerintahan sekarang tidak ada gangguan dan DPR pun seolah menjadi anak manis, tapi pertumbuhan ekonominya merosot.

“Sekarang pemerintahan tidak ada yang ganggu, DPR juga jadi anak manis, tapi pertumbuhan ekonomi nyungsep. Situ waras?”, ujarnya.

Diwartakan sebelumnya, Ekonom Senior, Faisal Basri juga pernah mengeluarkan kritikannya terahap pemerintahan Jokowi terkait dengan pertumbuhan ekonomi saat ini.

Faisal Basri menyampaikan, jika presiden Jokowi semakin lama memimpin, maka besar kemungkinan ekonomi Indonesia akan tercecer.

“Semakin lama pak Jokowi berkuasa, semakin tercecer ekonomi”, kata Faisal Basri.

Ekonom senior ini menuturkan pertumbuhan ekonomi di era kepemimpinan Presiden Jokowi semakin melambat dan mengalami penurunan setelah di periode pertama 5 persen dan periode kedua 4 persen.

“Pertumbuhan ekonomi kian melambat, 8 persen, 7 persen, era SBY 6 persen. Era Jokowi, pertama 5 persen, era Jokowi kedua 4 persen paling tinggi 3,5 persen sih, tapi saya kasih ekstralah 4 persen itu”, kata Faisal Basri.

Menurutnya ekonomi Indonesia tidak mengalami transformasi semakin lama semakin menurun.

“Kenapa? Karena ekonomi kita tidak mengalami transformasi. Ibarat menanam pohon, pohon yang ditanam tidak bibit unggul, tidak disiram, tidak dipupuk, sehingga hasilnya menuai pajak yang semakin lama semakin turun”, tukasnya.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!