Pengamat Sebut Sebenarnya Dibalik Sindiran Hasto Sedang Memantau Duet Puan-Anies

hasto jajaki anies puan

TajukPolitik – Ada hal yang tersirat dari pernyataan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat mempertanyakan 7 prestasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam memimpin ibukota.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai Sekjen PDIP tersebut sedang menguji Anies Baswedan, sekaligus memantau perkembangan opini masyarakat terkait adanya wacana duet Puan Maharani-Anies Baswedan.

“PDIP sedang memantau Anies, kan ada wacana Anies-Puan, Puan-Anies itu kan, itu lagi dipantau sama dia. Kan koalisi tunggal itu kan belum nyebut nama capres dan cawapres,” kata Hensat, Minggu (24/7).

Penggagas Lembaga Survei KedaiKOPI ini berpendapat Hasto tengah berusaha konsisten dengan sikap DPC PDIP DKI Jakarta yang kontradiktif dengan Anies Baswedan. Sikap yang ditunjukkan Hasto merupakan hal yang wajar.

Sementara bilangan tujuh yang dipakai Hasto juga cukup beralasan. Setidaknya, sambung pria yang akrab disapa Hensat itu, pertanyaan Hasto juga menyasar Ganjar Pranowo yang turut muncul dalam bursa pencalonan PDIP.

Dia ingin agar Ganjar dan Anies bisa sama-sama mengurai 7 prestasi menonjolnya. Dengan begitu, maka akan memudahkan bagi PDIP untuk menentukan pendamping Puan Maharani pada pilpres 2024 mendatang.

“Hasto juga berkepentingan untuk mengangkat Puan Maharani di Pilpres,” tutupnya.

Sindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto: Sebutkan 7 prestasi Anies, pasti bingung.

Anies Baswedan kembali kena sindir politikus PDIP.

Di mata politikus PDI Perjuangan, Gubernur Anies Baswedan merupakan kepala daerah yang tidak berprestasi.

Anies dan PDIP di wilayah Jakarta memang menjadi rival politik.

Tak segan-segan banyak politikus PDIP mulai dari Gembong hingga Hasto kerap kali menyerang Anies Baswedan.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pidato pembukaan pelantikan pengurus DPD Taruna Merah Putih (TMP), di Kantor DPD PDI-P Jakarta, Jumat (22/7/2022).

Awalnya dirinya mendorong pengurus TMP untuk menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mendorong wacana politik yang mencerdaskan bangsa.

Ia lalu mengingatkan pengurus TMP untuk menjaga suasana kondusif dan tidak ikut-ikutan dengan gerakan politik identitas.

“Mereka-mereka yang bergerak dengan primordialisme sejatinya tidak mendapat tempat di republik ini karena kita adalah negara Pancasila yang mendukung kebumian, itu yang harus kita lakukan,” katanya.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!