IKN Nusantara Belum Pasti Kapan Groundbreaking, PUPR Belum Terima Dana Awal

IKN Nusantara

TajukPolitik – Kementerian PUPR masih belum menerima anggaran awal pembangunan IKN Nusantara, kendati Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut Uni Emirat Arab (UEA) sudah menyetorkan dana investasinya.

Dengan demikian, seremonial peletakan batu pertama atau groundbreaking pun masih belum bisa dipastikan.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Sumadilaga menyebut, sampai saat ini pihaknya masih menunggu proses menyelesaikan penghitungan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di Kementerian Keuangan, yang akan dialokasikan untuk IKN Nusantara.

“Iya sedang proses penyelesaian DIPA dengan Kementerian Keuangan. Mudah-mudahan minggu ini selesai dan tanda tangan kontrak,” ujarnya kepada kumparan, Senin (25/7).

Adapun pembangunan awal IKN Nusantara sebelumnya telah ditegaskan oleh Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, akan dilaksanakan pada Agustus 2022. Namun karena masih menunggu kepastian dana ini, Danis mengatakan, pihaknya masih akan fokus penyelesaian kontrak dulu.

Sehingga belum dipastikan apakah groundbreaking akan terjadi di awal bulan atau di akhir Agustus 2022. “Prioritas kita tanda tangan kontrak dulu, groundbreaking belum ditentukan,” sambungnya.

Hingga saat ini, kata Danis, hitungan kebutuhan dana awal yang diajukan oleh Kementerian PUPR pun masih sama, yakni sebesar Rp 5 triliun. “Itu rencana yang diperkirakan diperlukan untuk TA 2022,” pungkasnya.

Bahlil Sebut UEA Sudah Setor USD 20 M untuk IKN

Kebutuhan dana ini, bisa sangat mudah terpenuhi bila merujuk pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia soal sudah masuknya dana USD 20 miliar dari UEA. Bahlil menyebut komitmen tersebut sudah diberikan lewat Indonesia Investment Authority (INA).

“Kalau UEA itu (komitmen) USD 20 miliar, langsung taruh di INA. Itu Sudah,” ujar Bahlil di Kementerian Investasi pada Rabu (20/7).

Sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk bagian investasi di tim transisi IKN Nusantara, Bahlil mengungkapkan banyak negara tertarik berinvestasi dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia.

Beberapa negara yang ia sebut adalah China, Korea, Taiwan hingga Eropa. Adapun total nilai investasi yang dibutuhkan untuk IKN Nusantara, lanjut Bahlil, adalah sebesar Rp 500 triliun.

Namun apa yang dikatakan Bahlil belum nyata karena negara yang disebutkan tersebut belum jelas kapan mau berinvestasi.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!