Biaya Kereta Cepat Membengkak Lebih 18 T, Andi Sinulingga: Ambisi Pencitraan tanpa Terencana dengan Baik

Ground Breaking Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Presiden Jokowi saat Ground Breaking Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada tanggal 21 Januari 2016 lalu. Terhitung sudah 7 tahun sejak Ground Breaking namun KCJB belum juga diresmikan, malah terjadi pembengkakan biaya.

Tajukpolitik – Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga, ikut berkomentar terkait pembengkakan biaya proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hingga Rp 18,24 triliun.

Andi menegaskan pembengkakan tersebut merupakan buah dari ambisi pencitraan yang tidak didukung rencana yang baik.

“Ini contoh asal kerja. Ambisi tanpa pemikiran yang terencana dengan baik,” ucap Andi melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (15/2).

Bagi Andi, proyek KCJB ini tak lebih dari pencitraan penguasa. Agar terlihat sudah seperti negara maju.

“Tak ada keperluan mendesak dari proyek kereta cepat Halim ke Tegal Luar Bandung itu, kecuali ambisi ingin merasa hebat semata dan pencitraan seolah-olah sudah seperti negara maju,” sambungnya.

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa kemarin (13/2), Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, Indonesia dan China sudah sepakat nominal pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mencapai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp18,24 triliun (kurs Rp15.200 per dolar AS).

“Kita sepakat dengan angka cost overrun 1,2 billion (miliar) dolar AS. Ini yang sedang kita rapikan,” ujar Tiko, sapaan akrabnya.

Dituturkan Tiko, beberapa item yang sedang dikaji untuk dirapikan antara lain pajak dan clearing frequency.

Adapun pembahasan cost overrun akan dibahas ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan komite. Pihaknya berharap dalam satu hingga dua minggu ke depan angka tersebut sudah final.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!