Bambang Pacul Sebut Kalau Ganjar Takan Terpilih Jadi Gubernur, Jika Tak Dicalonkan PDIP

Bambang Pacul

TajukPolitik – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yakin kekuatan PDIP sangat signifikan dalam mengusung calon di Pilpres maupun Pilkada.

Ia mencontohkan, Ganjar Pranowo tak akan terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah apabila tak dicalonkan oleh PDIP.

“Umpamanya, ini saya tidak mendahului, umpamanya Pak Ganjar Pranowo tidak dicalonkan oleh PDIP di Jateng, menang atau kalah? Pasti sekak. Kalau dia dapat 30 persen saja sudah hebat,” kata Pacul di Gedung DPR Senayan, Selasa (12/7).

Pacul berpendapat, banyak pihak yang tak menyukai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun saat diusung PDIP dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, 92% pemilih PDIP memilih Ahok.

Menurut dia, selama masih dipimpin Ketum Megawati Soekarnoputri, PDIP akan sangat berpengaruh pada perolehan suara calon di Pemilu maupun Pilkada.

“Pokoknya PDI, asal Ibu (Mega) perintahnya jelas saja. PDIP aneh ini. Dulu orang enggak suka Ahok. Ibu Mega antar sendiri, pokoknya mau Ahok. Baris semua balik,” ujarnya.

“Terbukti PDIP di DKI 27,7 persen, 92 persen milih Ahok. Itu sangat tinggi waktu itu. Walau Ahok kalah, tapi PDIP firm. 92 persen pemilih PDI ke Ahok. Apa enggak ngerti itu lho. Itu kekuatan PDI selama masih ada Ibu,” tambah dia.

Sama halnya dengan pilpres, Bambang Pacul menilai figur capres-cawapres bukan kontribusi utama dalam kemenangan PDIP di pemilu. Namun, sebaliknya, kekuatan PDIP akan sangat berpengaruh pada kemenangan capres-cawapres.

“Saya kan sudah belajar efek ekor jas. Coattail effect. Coattail effect kalau di Chili sana, sama di Brazil saya belajar ke Chili dan Brazil ketika Jokowi kemarin, itu angkanya 3,5 sampai 6,5 persen. Pak Jokowi coattail effectnya berapa? 4 persen. Kecil itu 4 persen. Apakah Jokowi memberi coattail effect partai lain? Ada kecil banget,” paparnya.

“Tentu ada perbedaan, tetapi kau sebagai seorang politisi tidak boleh tergantung pada satu/dua orang. Kalau kau partai politik, harus tergantung organisasi, untuk melakukan eksekusi itu harus organisasi. Individual boleh mendukung, tetapi key suksesnya harus organisasi,” ungkapnya.

Bambang Pacul menekankan PDIP tak akan hanya fokus kepada figur dalam mengusung calon. Ia menegaskan mesin partai juga berpengaruh signifikan.

Ia menambahkan, sama halnya seperti Pilkada, Ganjar belum tentu bisa menang di Pilpres 2024 tanpa kekuatan mesin PDIP.

“Anggaplah Ganjar tidak dapat rekomendasi di PDIP, dicalonkan partai lain, saya pastikan di Jawa Tengah tidak akan dapat 30 persen. Kenapa Pacul bisa ngomong? Karena infrastruktur kita sudah siap. Kalau bahasa menterengnya infrastuktur tempur kita sudah siap,” ungkapnya.

“[2024] lebih berat, lebih berat karena tidak ada petahana yang dukung kita,” tandas dia.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!