Anies Sering Dituduh Mainkan Politik Identitas, Rocky Gerung : Politik Identitas Disempitkan Maknanya oleh Pembenci Anies

TajukPolitik – Tudingan miring pihak yang mengambil posisi bersebrangan dengan Anies yang selalu melontarkan narasi  Anies erat dengan politik identitas membuat Filusuf, Rocky Gerung, angkat bicara.

Lewat video di kanal YouTube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Herbuseno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menganggap bahwa saat ini istilah politik identitas sudah disempitkan maknanya hanya pada Islam semata.

“Istilah politik identitas sudah ditargetkan untuk politik Islam, begitu ada kepentingan politik dengan Anies misalnya yang juga dianggap bermain politik identitas agak rusak nanti parameter pengukurannya,” jelas Rocky, Selasa (26/7/2022).

Menurut Rocky, pihak-pihak yang selama ini melontarkan tudingan politik identitas ke pihak yang bersebrangan tidak memahami bagaimana menempatkan istilah tersebut.

Hal ini karena menurut Rocky, para founding fathers bangsa ini sebenarnya juga memainkan atau membawa politik identitas mereka yang beranekaragam, mulai dari Islam, sosialisme, komunis, liberal, dll.

“Sebetulnya yang keliru adalah menyebut politik identitas dalam suasana perseaingan keterbelahan rakyat hari ini, itu bahanya. Karena bangsa kita dari awal tumbuh dari politik identitas, kan konstituante itu waktu merumuskan dasar negara dan konstitusi adalah persaingan antara pelaku politik identitas. Kekuatan islam, komunis, liberal, sosialis, kedaerahan, semua itu disebut politik identitas,”ujar Rocky.

lanjut pembahsannya, Rocky menyebut saat ini makna politik identitas ditunjukkan hanya pada Islam. Padahal menurut Rocky ada istilah lain yang lebih tepat dalam memahami fenomena politik berankaragam latar belakang tersebut.

“Buat lebih netral sebetulnya ada istilah lain namanya Politic of Recognition, politik pengakuan. Jadi mengakui bahwa memang sebagian orang hanya bisa kita identifikasi melalui kecenderungan politik yang sifatnya agama. Yaudah berarti ada politik islam, biasa saja bukan distigma sebagai politik identitas, itu recognizi kita pada moslem politik yang memang mayoritas,” jelas Rocky.

Rocky pun mengingatkan bahwa identitas tersebut jangan distigma dengan kesan negatif.

“Jadi hal-hal yang meyangkut agama dan etnis itu memang dasarnya politik identitas, tapi jangan sebut identitas itu upaya menstigma, sebut saja itu Politic of Recognition, politik untuk mengakui bahwa bangsa ini memang berawal dari identitas-identitas,” ujar Rocky.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!