BANGLISANTUY.COM – Keluarga besar Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, tengah berduka. Istri ketujuh Bung Karno, Yurike Sanger, telah meninggal dunia di California, Amerika Serikat, pada Rabu, 17 September 2025.
Informasi terkait kepergian Yurike Sanger disampaikan oleh Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dari Kementerian Luar Negeri. Ia mengonfirmasi kabar tersebut dan menjelaskan, “KJRI Los Angeles telah berkomunikasi dengan pihak keluarga almarhumah Ibu Yurike Sanger di San Bernardino, California. Pihak keluarga telah menunjuk pihak mortuary untuk proses pemulasaran jenazah,” ungkapnya kepada wartawan pada Jumat, 19 September 2025.
Judha Nugraha juga menyampaikan bahwa jenazah Yurike akan segera dipulangkan ke Indonesia. Saat ini, proses penerbitan akta kematian oleh otoritas di California sedang berjalan sebagai salah satu syarat untuk pemulangan jenazah tersebut. “KJRI Los Angeles membantu proses pemulangan jenazah dengan berkoordinasi bersama pihak mortuary dan otoritas setempat,” lanjutnya.
Yurike Sanger lahir pada 22 Mei 1948 dan memiliki latar belakang Jerman-Manado. Pada masa remajanya, ia aktif dalam organisasi Barisan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan wadah bagi para pemuda untuk menggalang persatuan di tengah keberagaman budaya di Indonesia.
Pertemuan antara Yurike dengan Bung Karno terjadi dalam suatu acara kenegaraan, yang menjadi awal dari perjalanan hidup mereka bersama. Sejak saat itu, Yurike menjadi bagian penting dalam kehidupan Bung Karno dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan bangsa.
Kehilangan sosok seperti Yurike Sanger tentunya menjadi duka yang mendalam bagi keluarga dan para sahabat. Ia dikenal sebagai figur yang penuh semangat dan dedikasi, terutama dalam menyokong visi Bung Karno untuk kemajuan Indonesia.
Proses pemulangan jenazah bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal di luar negeri adalah langkah yang penting dan harus dilalui dengan prosedur yang tepat. KJRI memiliki peran sentral dalam membantu keluarga dalam mengurus semua prosedur yang diperlukan, mulai dari pemulasaraan jenazah hingga pengurusan dokumen resmi seperti akta kematian.
Selama masa duka, perhatian yang diberikan oleh KJRI kepada keluarga almarhumah sangat berarti. Kerja sama antara pihak-pihak terkait, termasuk pihak mortuary dan otoritas setempat, menjadi kunci dalam memastikan proses berlangsung lancar dan sesuai rencana.
Dengan kabar duka ini, masyarakat Indonesia juga diingatkan akan pentingnya menjaga hubungan keluarga dan mengenang jejak langkah dari sosok-sosok yang telah berkontribusi dalam sejarah bangsa. Kehilangan seperti ini memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan arti dari pengabdian dan cinta terhadap tanah air.
Semoga almarhumah Yurike Sanger mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya, dan kenangan akan perjalanan hidupnya dapat terus dikenang oleh generasi mendatang.