BANGLISANTUY.COM – Dalam perkembangan terbaru, Ilham Habibie telah menyerahkan dana sebesar Rp 1,3 miliar kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkaitan dengan pembelian mobil ikonik Mercedes Benz BJ Habibie oleh Ridwan Kamil. Mobil bersejarah tersebut kini akan dikembalikan kepada keluarga Habibie.
Ilham Akbar Habibie, putra tertua dari presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie, telah menyelesaikan proses penyerahan uang yang ditujukan kepada KPK.
Dana yang diserahkan merupakan hasil dari pembayaran yang dilakukan oleh Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, terkait transaksi pembelian mobil klasik Mercedes Benz 280 SL yang diduga memiliki hubungan dengan praktik korupsi.
“Dua minggu yang lalu, saya telah menyerahkan uang kepada KPK sesuai permintaan mereka,” ungkap Ilham saat menghadiri Gedung Merah Putih KPK di Jakarta pada Selasa, 30 September 2025.
Budi Prasetyo, Juru Bicara KPK, menjelaskan bahwa uang Rp 1,3 miliar tersebut telah resmi disita. Dengan demikian, mobil klasik yang sebelumnya menjadi barang bukti kini akan dikembalikan ke tangan keluarga Habibie.
“Benar, mobil tersebut akan dikembalikan kepada saudara IH karena beliau telah menyerahkan uang Rp 1,3 miliar yang sebelumnya diterima dari Ridwan Kamil,” jelas Budi.
Langkah yang diambil oleh Ilham Habibie dinilai sebagai bentuk itikad baik. Hal ini penting mengingat Mercedes Benz 280 SL memiliki nilai historis yang signifikan sebagai salah satu peninggalan BJ Habibie.
Saat ini, mobil tersebut masih berada di sebuah bengkel di Bandung, menunggu proses pengembalian kepada keluarga.
Pengembalian mobil bersejarah ini mencerminkan upaya KPK dalam menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan aset yang diduga berasal dari tindakan korupsi. KPK berkomitmen untuk memulihkan aset-aset yang menjadi hasil kejahatan demi kepentingan masyarakat.
Selain sebagai simbol, mobil ini juga menjadi bagian dari sejarah Indonesia yang tak terpisahkan dari sosok BJ Habibie, seorang ilmuwan dan pemimpin yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa ini.
Ilham Habibie sendiri berharap dengan kembalinya mobil ini, dapat memperkuat nilai-nilai kejujuran dan integritas, serta menjadi pelajaran bagi generasi mendatang mengenai pentingnya menjaga warisan sejarah.
Masyarakat tentunya menyambut positif langkah ini, karena selain memulihkan aset, hal ini juga menandakan bahwa penegakan hukum tetap berjalan meski melibatkan tokoh publik.
Dengan demikian, kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana KPK bekerja dalam menjalankan fungsi mereka sebagai lembaga penegak hukum sekaligus menjaga aset-aset penting yang bernilai historis.
Langkah Ilham Habibie dalam menyerahkan uang kepada KPK menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap warisan orang tuanya. Ini juga menciptakan harapan baru dalam upaya pencegahan korupsi yang lebih baik di masa depan.
