BANGLISANTUY.COM Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah memberikan tanggapan terhadap tuntutan yang meminta agar Israel dilarang berpartisipasi dalam Piala Dunia 2026, yang rencananya akan diadakan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Desakan ini muncul di tengah meningkatnya agresi militer Israel terhadap Palestina yang memicu protes global yang luas.
Sejumlah kalangan, termasuk penggemar sepak bola, atlet ternama, dan tokoh dunia, telah mendesak FIFA untuk mengambil tindakan serupa dengan yang dilakukan pada Rusia. Rusia sendiri dilarang mengikuti turnamen internasional setelah invasi ke Ukraina pada tahun 2022.
Tekanan ini tidak hanya datang dari para penggemar, tetapi juga dari berbagai pihak yang memiliki pengaruh besar. Di antara mereka, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan juara Euro 2024, Spanyol, telah menekankan pentingnya sikap tegas terhadap situasi tersebut.
Spanyol bahkan mengancam akan memboikot Piala Dunia 2026 jika Israel diizinkan untuk berpartisipasi. Situasi ini menjadikan FIFA berada di bawah pengawasan ketat, mengingat keputusan yang diambil akan berpengaruh besar terhadap stabilitas turnamen terbesar di dunia.
Victor Montagliani, Wakil Presiden FIFA sekaligus Presiden CONCACAF, menegaskan bahwa masalah keanggotaan Israel adalah wewenang UEFA. “Pertama dan terutama, Israel adalah anggota UEFA, dan mereka yang perlu menangani masalah tersebut,” ujar Montagliani, seperti yang dilansir dari Sportbible.
Dia menambahkan bahwa FIFA akan menghargai setiap proses dan keputusan yang diambil oleh UEFA terkait status Israel. Pernyataan ini menandakan bahwa FIFA tidak akan mengambil langkah langsung, melainkan menunggu hasil dari rapat internal konfederasi Eropa tersebut.
Di sisi lain, terdapat laporan bahwa pejabat senior UEFA sedang berupaya agar komite eksekutif segera mengadakan pertemuan khusus untuk membahas kemungkinan pelarangan Israel dari kompetisi internasional. Namun, rencana tersebut tertunda setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan inisiatif negosiasi perdamaian dengan Palestina.
Langkah diplomatik ini dinilai dapat memengaruhi arah keputusan UEFA di masa depan. Situasi ini menambah kompleksitas terhadap isu yang telah menjadi fokus perhatian publik dan media.
Sampai saat ini, belum ada kepastian mengenai apakah Israel akan diizinkan untuk berlaga di Piala Dunia 2026. Ketidakpastian ini terus menyelimuti turnamen yang diharapkan dapat menjadi ajang prestisius dan bersahabat bagi para kontestan.
