Kilang Minyak Pertamina Dumai Terbakar, Herman Khaeron: Kredibilitas Pertamina Dalam Titik Terendah

hero komentari kebakaran pertamina dumai

TajukPolitik – Anggota komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron anggap kredibilitas Pertamina berada dalam titik terendah. Berulang kali kebakaran terjadi kali ini kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Dumai, Riau, yang terbakar.

Menurutnya kebakaran di Pertamina terus terjadi, berarti ada yang salah dalam pengelolaan HSSE dan ERP.

“Kami sudah meminta untuk dilakukanya riview dan evaluasi total terhadap 9 Depo Pertamina Patra Niaga dan 3 Kilang Pengolahan, namun kebakaran terus terjadi dengan penyebab yang tidak pernah tuntas dan tidak ada roadmap/antisifasi kedepan,” jelas Herman dalam akun twitter pribadinya, Senin (3/4).

Herman mengatakan, penanganan HSSE dan ERP dibawah langsung Direktur Utama, sudah banyak direksi yang menjadi kambing hitam diberhentikan, tetapi Dirut Holding masih dipertahankan dalam ketidakpastian ini. Menurutnya hal ini membuat kredibilitas pertamina berada dalam titik terendah.

“Kredibilitas Pertamina berada dalam titik terendah, harus ada upaya untuk melakukan reenginering di tubuh Pertamina, siapapun yang berkepentingan dan menjadi beking ketidakpastian saat ini, harus berfikir ulang, bahwa ada kepentingan yang lebih besar, yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara, dan kemajuan Pertamina kedepan,”tukasnya.

Sementara itu korban ledakan kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Dumai, Riau, bertambah menjadi sembilan orang. Korban tersebut merupakan pekerja di ruang operator yang terkena pecahan kaca.

Area Manager Communication, Relations, & CSRPT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai Agustiawan mengatakan seluruh korban sudah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan di RS Pertamina Dumai.

Akibat dari kejadian ini, beberapa rumah warga dan rumah ibadah khususnya yang berdekatan dengan kilang juga mengalami kerusakan minor. PT KPI RU Dumai disebut akan segera menanggulangi kerusakan yang terjadi.

“PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat,” ujar Agustiawan dalam keterangan resmi, Minggu (2/4).

Agustiawan menjelaskan saat ini PT KPI RU Dumai sedang membentuk Tim Pemulihan yang melibatkan pemerintah daerah, penegak hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan, termasuk pendataan terhadap kerugian di masyarakat.

Selain itu PT KPI RU Dumai juga sudah menyiapkan tim medis untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Sementara proses investigasi penyebab insiden masih dalam proses penyelidikan.

“Kami pastikan juga bahwa stok BBM Nasional, khususnya wilayah Sumatera Bagian Utara, dalam keadaan aman. Semoga proses recovery dapat berjalan baik sehingga beberapa hari ke depan kondisi operasional kilang sudah dapat berjalan optimal,” kata Agustiawan.

Ledakan yang memicu getaran kuat itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 22.40 WIB. Warga sekitar mengaku merasakan getaran kuat ketika suara ledakan terdengar.

Salah satu warga di lokasi, Rahmat, mengatakan ia merasakan dua getaran kuat saat ledakan. Warga pun berhamburan keluar rumah.

“Rumah warga yang rusak, yang radius dekat kilang. Ada masjid juga sekitar radius 3 kilometer,” ucap Rahmat.

Sejumlah video yang beredar juga menunjukkan rumah warga bergetar akibat ledakan di kilang itu. Plafon masjid juga terlihat runtuh karena ledakan yang begitu kuat.

“Kilang meletup,” ujar perekam video tersebut.

Iklan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!