BANGLISANTUY.COM Pemerintah menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperkuat sektor ritel nasional sebagai fondasi utama perekonomian Indonesia. Sektor ini memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas konsumsi, distribusi barang, serta memperkuat jaringan antara produsen, pelaku usaha, dan masyarakat, di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi secara global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa sektor ritel berdampak langsung pada daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. “Sektor ritel menjadi salah satu motor penting karena perannya langsung terhadap daya beli masyarakat,” kata Airlangga melalui rekaman video pada acara Puncak Hari Ritel Nasional 2025. Acara tersebut mengusung tema Kebangkitan Ritel: Bertumbuh bersama UMKM, Bergerak ke Pasar Global, yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa (11/11).
Airlangga menambahkan bahwa perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cukup solid. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2025 tercatat sebesar 5,04 persen dibandingkan tahun lalu (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Selain itu, ia juga mengutip bahwa International Monetary Fund (IMF) menempatkan Indonesia sebagai salah satu “bright spot” di tengah perlambatan ekonomi global, berkat kebijakan hilirisasi industri, belanja nasional, dan perlindungan sosial yang telah berfungsi menjaga daya beli masyarakat.
“Pemerintah mendorong pelaku ritel untuk terus memperluas kemitraan dengan UMKM, sebagai bentuk investasi sosial dan ekonomi yang dapat memperkuat basis konsumen domestik,” tegasnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara sektor ritel dan pelaku usaha kecil, yang akan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Menurut Airlangga, tren peningkatan penggunaan produk lokal dan merek nasional semakin terlihat setelah pandemi. Dalam data NielsenIQ untuk HARBOLNAS 2024, nilai transaksi produk lokal tercatat mencapai Rp16 triliun, meningkat dari Rp12 triliun pada tahun 2023. Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya mendukung produk dalam negeri.
“Melalui Hari Ritel Nasional 2025, mari kita wujudkan ritel yang inklusif dan membawa semangat bangsa Indonesia ke pasar global,” pungkasnya. Hal ini menunjukkan harapan pemerintah agar sektor ritel dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian, sekaligus memperluas jangkauannya hingga ke pasar internasional.




