BANGLISANTUY.COM — Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menunjukkan komitmen yang kuat untuk mempercepat pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Gorontalo sebagai pusat pengembangan keterampilan tenaga kerja di daerah. Pernyataan ini disampaikan Afriansyah pada saat menerima audiensi dari Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, pada hari Jumat (10/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Afriansyah menekankan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan akan memberikan dukungan penuh terkait program pelatihan serta peningkatan kapasitas tenaga kerja yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. “Kami sangat mendukung langkah Gubernur Gorontalo dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja daerah. Untuk operasional workshop, SK Dirjen akan segera diterbitkan sambil menunggu terbitnya Permenaker terkait SOTK UPTP BLK Gorontalo,” ungkapnya.
Pertemuan ini juga menyentuh pentingnya peran Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai pusat pelatihan dan pengembangan keterampilan di Gorontalo. Gubernur Gusnar Ismail menyampaikan usulan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk melatih sebanyak 1.028 tenaga kerja lokal dalam bidang pertambangan, pariwisata, infrastruktur, dan agromaritim dengan total anggaran sebesar Rp5,3 miliar.
Selain itu, Gusnar juga menghimbau mengenai progres Program Magang Nasional Gorontalo 2025, yang tengah mempersiapkan 300 peserta untuk ditempatkan di 10 perusahaan mitra. Inisiatif ini merupakan langkah konkrit dalam memperluas kesempatan kerja bagi generasi muda di Gorontalo.
Gusnar menegaskan bahwa kerjasama antara Pemprov Gorontalo dan Kementerian Ketenagakerjaan merupakan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan BLK. Sinergi ini diharapkan dapat mencetak tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga produktif dan berdaya saing tinggi, demi mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, pengembangan balai latihan kerja memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ketersediaan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri akan membantu tenaga kerja lokal agar dapat bersaing di pasar kerja yang semakin ketat. Hal ini tentunya menjadi perhatian utama bagi pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
